Lalu, Irel mengecek ke kedua lokasi tersebut untuk mencari informasi tersebut. Informasi tersebut ternyata benar.
”Tapi hasil penggalian informasi kita ya mereka (para pedagang, red) nggak tahu siapa pelakunya. Karena mereka sibuk dengan dagangannya sendiri,” jelasnya.
Sebelum melaporkan kasus tersebut ke polisi, dia sempat membuat sayembara menemukan pembunuh kucing. Sayembara disebar di area pasar.
Tujuan dari sayembara tersebut adalah agar siapa saja yang mengetahui pembunuh kucing menginformasikan kepada dirinya.
BACA JUGA: Sepatu dari Kulit Ceker Ayam Cuma Ada di Bandung, Dibandrol Rp500 Ribuan Saja
Irel mengaku membuat sayembara karena sudah capek mencari informasi menganai pembunuh kucing namun belum juga ditemukan.
Dia juga tidak mengetahui pelaku yang menguburkan kucing. ”Itu yang nguburin kucing ini juga nggak tahu siapa pelakunya,” jelas dia.
”Saya inisiatif buat sayembara untuk siapa pun melihat pelakunya atau dia melihat secara langsung, saya akan kasih reward uang cash Rp500 ribu. Nanti akan keep data orangnya. Saya nggak akan bocorin,” katanya.
Dia berharap aparat kepolisian segera menindaklanjuti laporannya dan menangkap pelaku pembunuhan hewan tersebut.
BACA JUGA: Google Hentikan Layanan Games Streaming, Meski Sempat Digadang-gadang Akan Jadi Siangan PlayStation
”Saya sangat ingin mengetahui apa motif pelaku melakukan tindakan sadis itu. Ada apa sama kucing sampai segitu sadisnya. Saya akan terus dampingi kasus ini,” tegas dia.
Berdasarkan pantauan radartasik.com, pihak komunitas pecinta kucing baru sebatas membuat pengaduan kepada pihak kepolisian.
Karena itu, pihak kepolisian meminta komunitas pecinta kucing datang kembali besok untuk melengkapi berkas administrasi pengaduan tersebut.