Siapa Membunuh Putri (29) – BAP

Sabtu 01-10-2022,05:30 WIB

Dari mana Pak Rinto dapatkan salinan ini? Kalau pun saya tanyakan ia pasti tak akan menjawabnya. Ia tampaknya hanya ingin menunjukkan bahwa jejaring pengaruhnya memang sekuat dan seluas itu. Ia bisa dapatkan BAP itu. Ia pasti bisa dapatkan informasi apa saja. Jadi teringat nasihat Pak Indrayana Idris dalam satu rapat besar kami. Sebagai wartawan kita jangan pernah merasa sombong dan merasa diri paling tahu.Kita akan malu, rendah diri, kalau kita tahu apa yang diketahui oleh para pengusaha-pengusaha besar itu. Mereka punya uang untuk membelinya, karena mereka memerlukannya dan harga kepentingan yang mereka pertaruhkan jauh lebih besar dari harga informasi yang mereka bayar. 

Sementara wartawan harus taat pada kaidah dan etika jurnalisme. Itulah yang menjaga wartawan, yang membuat hasil kerja dan pekerjaannya menjadi berharga. Bukan berarti kita tak berdaya, tapi justru informasi yang kita dapatkan menjadi berharga karena keterbatasan itu. 

Dalam konteks ini pula saya memahami hubungan Pak Rinto dengan siapapun yang membayar dan membeli informasi darinya. Saya sekilas membuka-buka BAP itu. Sebagai wartawan saya seperti menemukan harta karun.

”Itu sudah jadi milikmu. Milik mediamu. Gunakan sebatas tak melanggar aturan apa-apa. Dan jaga kepercayaan saya. Saya cuma minta, turunkan sedikit tensi pemberitaanmu. Sementara, kalau bisa, jangan menambah ketegangan, ya,” kata Pak Rinto. 

Kenapa tiba-tiba saya merasa Pak Rinto seperti sedang mengasihani saya, dan saya tak suka dengan itu. Atau dia memang benar-benar peduli sama saya, sama Inayah anak sahabatnya? Apakah dengan cara ini dia ”membeli” saya? Kemana dia hendak mengarahkan saya? (*)

Tags : #putri #bap
Kategori :