CIAMIS, RADARTASIK.COM – Sebuah video berisi seorang kepala desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, komplain terkait bantuan sosial (bansos) pengalihan subsidi BBM beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial TikTok, tampak seorang pria mengenakan baju seragam aparat pemerintahan. Awalnya, dia menunjukkan gepokan uang dalam kantong plastik.
Uang tersebut merupakan bantuan sosial (bansos) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah pusat.
Menurut dia, uang itu mau dibagikan lagi kepada masyarakat sebanyak Rp230 juta lebih. Namun, dia menyebut pemberian bantuan itu salah sasaran. Sebab, uang dibagikan kepada orang yang sudah menerima bantuan rutin sebelumnya.
BACA JUGA: Kapolsek Tamansari Ingatkan Pelajar SMA Jangan Terlibat Aksi Menentang Kenaikan Harga BBM
BACA JUGA: Duh...Ini Akibatnya Jika Coba-coba Pungli BLT BBM! Ada Oknum Kades dan Sekdes Diringkus Polisi
”Mau bagaimana pemerintah. Rusak yang di desa mah. Diomongkan oleh masyarakat. Bantuan teh BBM teh kanu eta deui kanu eta deui,” ujar dia. Dia merasa pusing membagikan uang tersebut.
Berdasarkan penelusuran radartasik.com, pria yang menujukkan gepokan uang bansos itu adalah Otong Sutarman. Ternyata, ia merupakan Kepala Desa Saguling Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.
Ketika dihubungi, Otong menyampaikan memang video di medsos itu adalah dirinya. Bantuan kompensasi BBM yang akan dibagikan menjadi kecemburuan sosial di masyarakat.
”Jadi uang bantuan itu terus ke sana, ke sana lagi, karena itu kesalahan pemerintah. Bantuan itu memang harus ke Kantor Pos kan tapi orangnya jangan itu terus yang sama dari bantuan BPNT (Bantuan Pagan Non Tunai),” paparnya.
BACA JUGA: Mahasiswa dan Buruh Masih Terus Bergerak Tolak Kenaikan Harga BBM, Polisi Turunkan 6.142 Personel
BACA JUGA: Gabungan Mahasiswa Aksi di Kota Tasikmalaya Minta Turunkan Harga BBM
Menurut dia, bantuan seharusnya nyambung dengan program bantuan BBM, baik ke tukang ojeg, sopir angkot, ojeg online dan pedagang asongan.
”Jangan kepada orang yang sama, ke program BPNT. Kan itu mah agenda rutin. Memang tiap bulan. Jadinya dobel dong,” tegas dia.
Dia menyatakan sudah wanti-wanti pembangian basos jangan sampai dobel. Ini justru dobel. Dapat BPNT dan BBM. Makanya, setiap desa pasti komplain. ”Mungkin desa banyak yang tidak ada yang berani. Makanya saya inisiatif bikin (video, red) itu,” tegasnya.