BACA JUGA:Ini Dugaan Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Pejagan
Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat silaturahim nasional Jenggala Center, membeberkan kabar gembira terkait pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga menuturkan, prestasi perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh impresif pada triwulan II 2022 sebesar 5,44 persen (yoy).
Padahal, saat ini, Indonesia masih dibayangi risiko ketidakpastian global.
BACA JUGA:PKB Targetkan Meraih 100 Kursi DPR RI, Gus Jazil Optimis Tercapai
Bahkan, capaian Indonesia ini lebih baik dibandingkan dengan negara lain yang mulai mengalami perlambatan ekonomi pada periode yang sama, seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Cina.
Airlangga mengatakan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Triwulan II 2022 juga mencatatkan surplus 2,4 miliar dolar AS setelah mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
BACA JUGA:PKB Targetkan Meraih 100 Kursi DPR RI, Gus Jazil Optimis Tercapai
Pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar 132,2 miliar dolar AS.
"Tren Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi. Amerika Serikat turun ke 8,3 persen, Uni Eropa 9 persen, Inggris 10 persen, dan Jerman 7,9 persen, sedangkan Indonesia di bulan Juli 2022 masih 4,69 prsen,” tutur Menko Perekonomian.
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan tren positif.
BACA JUGA:Bus Sekolah Tetap Gratis, Tarif TMB Tidak Naik , Dishub Bandung Gelontorkan Subsidi Rp2,6 Miliar
Hal ini terlihat dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun.
"Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat. Di bulan Agustus 2022, neraca perdagangan masih surplus di 5,76 miliar dolar AS dan sektor non migas menjadi kunci utama,” ujar Airlangga. (*)