Tak hanya berhenti sampai di situ, Volt pun kembali memperingatkan kepada Bjorka untuk tidak berbangga diri karena dianggap pahlawan.
BACA JUGA: Banyak Tiang yang Ganggu pejakan kaki, Dinas akan Benahi Trotoar di Ciamis
Hal ini terjadi menurut Volt karena masyarakat Indonesia masih kurang belajar sehingga mereka menyebut sebagai pahlawan rakyat kecil.
Padahal, seorang pahlawan tidak akan menjual apa yang dia bela.
"Hanya orang bodoh saja menyerahkan identitas diri sendiri untuk diperjualbelikan atas nama bisnis dan tetap memanggil anda pahlawan," ucapnya.
Kembali ke soal peretasan data, Volt Anonym menuding Bjorka menghabiskan seluruh Bitcoin yang dimiliki hanya untuk membeli data di Deep Web, dan seolah-olah dirinya yang telah melakukan peretasan.
BACA JUGA: Iwan Fals Dongkol karena Harga BBM Naik, Singgung Capres 2024: Mana Komentarnya?
BACA JUGA: KAI Buka Rekrutmen di 3 Daerah, Waktu, Link Persyaratan dan Tahapan Cek di Sini
Kemudian untuk mengembalikan Bitcoin yang telah dikeluarkan itu, lanjut Volt, data penduduk Indonesia tersebut dijual kembali.
Sedangkan kepada Polres Cirebon Kota, Volt menyatakan jika menginginkan bukti terkait Muhammad Siad Fikriansyah maka dirinya sudah menampilkannya.
"Apa yang sudah saya tampilkan sudah menjadi bukti kuat. Ingat! Mereka tidak bekerja sendiri," tandasnya.
"Dengan terkuaknya salah satu tim mereka yang ikut andil menyebarkan data penduduk maka saya dianggap sebagai ancama bahaya bagi mereka," imbuh dia.
Sebelumnya, Muhammad Said Fikriansyah menilai tuduhan yang dilayangkan Volt Anonym tidak berdasar. Bahkan, terkesan banyak cocokologi.
Misalnya terkait foto rumah dirinya, yang dipublikasikan oleh Volt Anonym. Ternyata itu adalah titik pin yang dibuat di sebuah lahan kosong, dan sekarang berdiri perumahan.