Siapa Membunuh Putri (11) - Tentang Inayah

Rabu 14-09-2022,05:10 WIB

Yuli Triyono

Ada filosofi hukum, formal hukum, etika hukum. Tapi yang ramai dan laris tetap saja dagang hukum.

Legeg Sunda

#58 ... Petir menyambar hujanpun turun, Ditengah jalan sempat aku merenung... 

fajar rokhman

Perjuangan melawan amplop telah kalah, tapi perjuangan tiga periode tidak boleh berhenti.

Nurkholis Marwanto

Alhamdulillah bisa login, setelah 3 x percobaan. Bersyukur rasanya bisa login, setelah beberapa hari gagal login. Entah HP saya yang tidak support. Atau saya yang kurang berusaha. Memang baru 20 klik. Tapi saya keburu menyerah. Mungkin bukan salah tim IT. Sudah banyak yang coba mengoreksi tim IT. Mereka anak muda. Energik. Semangat. Idealis. Ada sedikit kendala langsung bergerak. Masalah selesai. Semoga begitu. Saya menduga penurunan jumlah komentator disway disebabkan oleh banyaknya komentator yang kesulitan login. Dulu komentator sempat 300an, sekarang tinggal 100an. Kadang kurang. Tergantung juga isi beritanya. Sampai ada prasangka apakah admin disway melakukan "banned" akun-akun tertentu. Pasti tidak. Disway adalah koran modern. Pengusung demokrasi, penganut kebebasan berbicara. Masyarakat disway juga sudah dewasa. Apa yang akan dituliskan sudah dipikirkan masak-masak. Akibat negatifnya menjadi tanggung jawabnya sendiri.

Rihlatul Ulfa

Padahal saya kemarin-kemarin yg gagal login itu, mau nulis komentar tentang kasus Munir, dan Bjorka. Kasus pembunuhan Munir memang sangat sistematis dan mudah. bagaimana saat seseorang menanyakan kepada istri Munir saat itu 'kapan Munir terbang' di jawab dengan polos sampai ke tipe pesawatnya apa. kadang sebagai orang yg mempunyai pengaruh kuat, kehati-hatian adalah poin utama. mungkin kalau saya ada di posisi itu, saya akan membeli tiket pesawat baru, untuk mengelabui mereka agar saya tidak dapat di racun arsenik. bahkan Munir saat itu di sebuah cafe di bandara Changi Singapura dibelikan kopi oleh pollycarpus. saat anda tahu anda membela yang lemah jangan pernah percaya dengan tingkah laku orang yg punya kuasa. diduga kopi itulah yg mengandung racun arsenik. dan Munir dinyatakan meninggal diatas ketinggian 40.000 kaki diatas tanah Rumania. 

Agung Wiratno

3 hr tdk baca disway, saya rapel semua pagi ini. Terlalu banyak yang ingin saya komentari, tapi karena terlalu banyak itulah jadi batal berkomentar. Justru saya pengin pak Dahlan, menulis tentang timnas sepakbola Indonesia yang besuk akan bertanding di GBT, mksd saya pak Dahlan berperan jadi SHIN T YONG. Menentukan susunan pemain pemain, menentukan skema dan taktiknyi, agar bisa menang vs Timor Leste, Hong Kong, dan Vietnam.Pokoknya intinya p Dahlan jadi STY. GIMANA PAK DAHLAN, ?? WANTUN MBOTEN ???????????

Pryadi Satriana

Etiskah Jokowi nyalon cawapres? Pasti ada yg tanya gitu. Sudah muncul ungkapan: 'ipar di MK' dan 'downgrade' (turun level/tingkat) yg - bagi saya - 'ngeri2 sedap', 'ngeri bagi yg diomongin' dan 'sedap bagi ngomongin.' Memang 'berpendapat' dan 'nggosip' (ghibah) itu beda tipis. Kadang samar. Jadi multitafsir. Kembali ke topik: etiskah? Etis atau ndhak kita ndhak mungkin tahu. Etis atau ndhak tergantung 'yg mendasari' (niat) dan 'yg hendak dicapai' (tujuan). Kalau 'niat', 'tujuan', dan 'cara' mencapai 'tujuan' baik, kita menyebutnya 'etis' (sesuai etika). Lha masalahnya, mulai dari 'niat' aja kita ndhak tahu. 'Isi hati' orang hanya Tuhan yg tahu. Jadi, pertanyaan 'etiskah?' itu ndhak pas. Ndhak relevan. Mestinya: maukah? Maukah Pak Jokowi jadi cawapres? Naluri saya mengatakan "tidak" tapi bisa jadi "ya". "Tidak", JIKA PDIP bergabung ke KIB: Ganjar-Airlangga atau Airlangga-Ganjar 'bisa diatur'. Berkoalisi dulu. Ada niat 'kerja sama' dulu. Baru 'negosiasi' (tawar-menawar). Jangan dibalik. Jangan pula terlalu agresif. Ada contohnya. Belum ada 'pembicaraan resmi' sudah muncul baliho Prabowo-Gus Muhaimin. Lalu muncul 'statement': dukungan akar rumput tak terbendung. Idiiih, malu-maluin. Mengatasnamakan 'akar rumput' secara ngawur! Lha wong 'baliho setan' itu ujug2 muncul, ndhak ada yg tahu 'siapa memasang' & 'kapan dipasang' kok ... . Lanjut. Bisa jadi jawabannya "ya" bila PDIP merapat ke Gerindra: Prabowo-Puan, krn Prabowo & Puan 'sama2 bosan cuma jadi menteri'.Sekian dulu. Salam.

donwori

ceritanya kurang komplit bah. konon katanya Risma seperti kulit lupa sm kacangnya ketika sudah menjadi walkot. bahkan siapapun yg jadi wakilnya harus siap menjadi patung.

Kategori :

Terkait