BBWS Citanduy Buka Kembali Aliran Irigasi Sampai 8 Oktober 2022

Jumat 09-09-2022,19:40 WIB
Reporter : Cecep Herdi
Editor : Ahmad Faisal

BANJAR, RADARTASIK.COM - Wakil Ketua DPRD Banjar Tri Pamuji Rudianto mengaku mendapat banyak laporan dan keluhan dari para petani di wilayah Langensari. 

Petani mengeluhkan padi di sawah mereka tidak akan maksimal bahkan terancam gagal panen akibat pengeringan air irigasi yang saat ini sedang dalam pekerjaan normalisasi dari wilayah Dobo hingga Lakbok Kabupaten Ciamis.

“Banyak keluhan dari petani terkait dampak normalisasi irigasi ini. Bahkan diperkirakan untuk panen padi akan menurun 60 sampai 70 persen. Kami sangat menyangkan hal ini terjadi, seharusnya pembangunan ini tidak mengorbankan produktivitas petani,” kata Tri Pamuji melalui sambungan telepon, Kamis 8 September 2022.

Pihaknya mengaku sudah mengevaluasi mitra kerja Dinas Pertanian Kota Banjar atas kejadian tersebut. 

BACA JUGA:Warga Sariwangi Merasa Anggota DPRD Dapil 1 Lambat Respon Pencemaran Sungai Cikunten

Menurut Tri, persoalan dampak yang ditimbulkan ini lantaran kurangnya koordinasi pemkot dengan BBWS.

“Seharusnya pekerjaan normalisasi ini mengikuti jadwal tanam padi dalam kalender pertanian. Dinas harus memfasilitasi hal ini,” kata Tri. 

“Namun saya kira ini tidak maksimal koordinasinya sehingga petani tetap menanam padi meski akan ada rencana pengeringan air irigasi. Hal ini tidak akan terjadi jika perencanaan dari awal sudah baik dan kordinasi pemkot dengan BBWS bagus,” lanjutnya.

Menurutnya, kejadian ini harus menjadi pembelajaran semua pihak agar kedepan tidak terulang lagi. 

BACA JUGA:Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemilu 2024, Disabilitas di Ciamis Harus Dapat Sosialisasi

“Ini sebuah permasalah harus jadi pembelajaran, kelemahan komunikasi pemkot dan BBWS Citanduy tidak boleh terulang lagi. Karena instansi vertikal manapun, harus ada koordinasi sinkronisasi dan harmonisasi dengan pemerintah daerah,” sarannya.

Kepala BBWS Citanduy Bambang Hidayah saat dikonfirmasi menjelaskan, sudah mengeluarkan surat untuk pembukaan pintu air irigasi yang saat ini sedang dalam pekerjaan oleh pihak ketiga. 

“Saya sudah mengeluarkan surat bahwa suplai atau pasokan air yang sedang ditutup akan dialirkan kembali mulai Kamis 8 September 2022 jam 24.00 WIB selama sebulan,” tutur Bambang Hidayah. 

“Setelah itu tepatnya tanggal 8 Oktober 2022 jam 24.00, suplai atau pasokan air akan ditutup kembali sampai akhir Desember 2022,” tambahnya. 

“Selama pengeringan tidak boleh lagi ada tuntutan masyarakat untuk membuka pintu air sehingga penyedia jasa bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu dan target yang ditetapkan pada akhir Desember 2022,” tegas Bambang Hidayah.

Kategori :