KOTA TASIK, RADSIK - Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya telah melaksanakan pelatihan menjahit dan las untuk 80 orang peserta. Ke-80 peserta tersebut terdiri dari 64 mengikuti pelatihan menjahit yang dilatih di tiga tempat yaitu BLKK Amanah Sambong Kecamatan Mangkubumi, LPK TQ di Jalan Mangin dan LPK Anugrah Pratama Jalan Raya Cikunir.
Sedangkan 16 peserta mengikuti pelatihan las di LPK Mulia Mandiri Abadi (MMA) Jalan Sukanagara Tawang. Peserta pelatihan menjahit dan las mengikuti pelatihan selama 20 hari yang diakhiri dengan uji kompetensi bersertifikat BNSP.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, Rachmat Mahmuda SE MM mengatakan, pelatihan menjahit dan las merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran juga untuk memberikan keahlian agar sumber daya manusia siap kerja dan kompeten di bidangnya masing-masing.
Pelatihan yang digagas Bidang Kesejahteraan Masyarkat Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, dibiayai dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), sebagai upaya pemulihan ekonomi dari pandemi.
BACA JUGA:130.865 Keluarga di Kota Tasikmalaya Terima BLT BBM dan Program Sembako, Ini Cara Mengeceknya…
"Ini upaya kami dalam menekan angka pengangguran pasca pandemi Covid-19," ungkapnya.
Rachmat berharap setelah dilatih peserta bisa mendapatkan pekerjaan atau pun berwirausaha. Karena mereka yang telah dilatih, tidak hanya dibekali keahlian namun juga diberi sertifikat BNSP yang menyatakan bahwa mereka sudah kompeten.
Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (P3TKT) Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, Dra Hj Nining Herlina MSi, mengatakan, pelatihan menjahit dan las merupakan salah satu upaya pemerintah menyiapkan tenaga kerja berkualitas dan diperlukan oleh dunia industri.
Dari 80 peserta pelatihan menjahit dan las, semuanya diikutsertakan dalam ujian kompetensi menjahit juga las bersertifikat BNSP.
“Ujian untuk menjahit sudah dilaksanakan, hari ini ujian untuk yang pelatihan las. Bahkan untuk peserta pelatihan menjahit sudah ada yang diterima di industri konveksi sebanyak 20 orang. Kemudian minggu depan juga ada yang akan tes di industri konveksi sebanyak 16 orang,” terang Nining.
Nining menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Penyerapan tenaga kerja yang diharapkan tidak hanya untuk industri besar saja, namun juga industri-industri rumahan.
Terlebih di Kota Tasikmalaya saat ini banyak konveksi rumahan yang membutuhkan tenaga kerja untuk menjahit.
“Kemarin juga sudah ada yang menyampaikan bahwa ada industri konveksi rumahan yang butuh tenaga kerja untuk menjahit. Tidak hanya itu, kami juga memberi motivasi apabila ad kesempatan di luar kota, mereka juga bisa ikut bekerja di luar kota,” jelasnya.
BACA JUGA:Keren 5 Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pendeteksi Kecelakaan Roda Dua