PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Setelah terdamparnya ikan hiu paus di Pantai Pangandaran, nelayan mengaku sangat mudah menangkap ikan layang dan teri.
Yoyo Taryo salah seorang nelayan Batukaras yang berusia 36 tahun mengatakan saat ini ikan teri sangat mudah untuk ditangkap walaupun menggunakan teknik jaring arad.
Teknik jaring arad merupakan cara lama nelayan Batukaras, jaring dibawa ke tengah laut sejauh 1 Km, kemudian ditebar, setelah itu jaring ditarik kembali ke tepi pantai.
BACA JUGA:Bisik Bisik Tetangga Sering Diomeli Istri, Suami Gantung Diri
”Layang dan teri terutama, banyak diburu masyarakat, karena sangat mudah ditangkap,” kata Yoyo kepada Radar, Jumat (2/9/2022).
Menurutnya, sekali jaring arad ditebar, mereka bisa mendapat ikan teri hingga 80 kilo lebih.
”Penuh sama teri doang, masyarakat tiap sore berkumpul di pantai untuk membeli ikan teri,” lanjutnya.
Nelayan jaring arad lainya, Mimih menuturkan satu kantong keresek kecil ikan teri dibandrol Rp 10 ribu. ”Biasanya kalau ada sisa, dikasihkan secara cuma-cuma,” ujarnya.
Menurut Mimih, Pangandaran sudah memasuki masa panen ikan ditandai dengan banyaknya ikan yang bermigrasi ke pinggiran.
”Biasanya ikan ini cari tempat yang suhunya hangat, kalau sudah kemarau biasanya di pinggiran lebih hangat,” jelasnya.
Salah seorang warga, Aldi Nur Fadilah mengatakan, dia sengaja datang ke pantai untuk membeli teri. ”Beli Rp 10 ribu dapat banyak. Biasanya diolah dengan cara digoreng atau di pepes,” ucapnya.
Dikutip dari Alodokter, ikan teri menjadi salah satu jenis ikan yang banyak ditemukan dalam masakan khas Indonesia. Meski berukuran kecil, manfaat ikan teri bagi kesehatan sangat banyak.
Ikan teri termasuk dalam keluarga Engraulidae dan memiliki lebih dari 140 spesies di dunia. Ikan yang berukuran sekitar 2-40 cm itu memiliki cita rasa yang unik, dan biasanya diolah dengan berbagai cara, seperti diasap, dikeringkan, dan diasinkan sebelum dinikmati.