ACEH, RADARTASIK.COM - Polda Aceh berhasil menangkap seorang pemuda yang melakukan pembakaran bendera merah putih dan meneriakkan Aceh bukan bagian dari Indonesia.
Sebelumnya aksi tersebut sempat viral sejumlah platform media sosial.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, pelaku berinisial RA berusia 21 tahun itu ditangkap di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, pada Selasa 23 Agustus 2022.
BACA JUGA:Detik-Detik Penangkapan 2 Pembobol ATM di Tasik, Para Pelaku Sempat Kabur ke Arah Bandung
BACA JUGA:Dua Pelaku Pembobol ATM di Tasik Dibekuk Polisi, Modusnya Mengganjal Mesin ATM Pakai Tusuk Gigi
"RA kita tangkap karena diduga menginjak, merobek, dan membakar bendera merah putih. Kemudian, tindakannya tersebut direkam dan videonya disebar ke media sosial," kata Winardy, seperti dilansir Antara, Sabtu 27 Agustus 2022.
Perwira menengah Polda Aceh itu mengatakan, pelaku ditangkap usai video pembakaran bendera itu viral.
Berdasarkan video yang tersebar tersebut, Polda Aceh mengerahkan tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) menyelidikinya serta dan menangkap pelaku.
BACA JUGA:Dua Pelaku Ganjal Mesin ATM BRI di Tasik Masih Diperiksa Polisi, Ini Barang Bukti yang Diamankan
"Dari hasil pemeriksaan awal, motif pelaku karena meluapkan amarah-nya terhadap bendera merah putih karena menganggap Aceh bukan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Winardy.
Dia mengatakan kronologi tindak pidana tersebut berawal di sebuah warung kopi di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, pada Minggu (21/8) sekitar pukul 00.30 WIB.
Pelaku menyuruh temannya berinisial MA untuk ke lantai dua warung kopi tersebut kemudian RA meminjam telepon MA dan melakukan pemanggilan video dengan temannya WY, warga negara Indonesia yang bekerja di Malaysia.
"Dalam percakapan tersebut, WY diduga memprovokasi RA untuk membakar bendera merah putih. WY juga menyebutkan Aceh bukan bagian dari Indonesia. Jika RA berani membakar bendera, maka RA akan direkrut bergabung dengan tentara Aceh Merdeka," kata Winardy.