JAKARTA, RADARTASIK – Bakal diberlakukannya regulasi baru MotoGP dengan Sprint Race untuk musim 2023 mendapat pertentangan dari pembalap MotoGP.
Para pembalap bakal lebih disibukkan karena harus balapan pada Sabtu serta Minggu, sehingga jumlah balapan mencapai 40 dalam setahun.
Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro termasuk yang tidak menyukai ide Sprint Race MotoGP 2023.
Quartararo mengungkapkan bahwa ini adalah keputusan yang bodoh dari Dorna.
Menurut Quantararo bahwa pembalap sebaiknya fokus pada balapan di hari Minggu.
“Saya pikir itu adalah keputusan yang bodoh. Merurut saya balapannya hari Minggu. Saya tidak tahu mengapa kami melakukan sesuatu pada hari Sabtu,” kata pebalap Monster Yamaha itu.
“Sejujurnya mereka tidak benar-benar bertanya dan hanya pemberitahuan kepada kami dan pada akhirnya saya pikir kami semua lebih memilih untuk membuat balapan yang bagus pada hari Minggu,” tambahnya.
Demikian juga disampaikan Aleix Espargaro yang menyatakan keberatannya karena pertimbangan teknis.
BACA JUGA:Profil Luis Milla, Pelatih Anyar Persib: Gelandang Real Madrid, Bawa Timnas Spanyol U-21 Juara Eropa
"Saya tidak menyukai gagasan itu. Saya ingin membicarakan hal ini dengan Dorna,” ungkap Aleix.
“Sepenuhnya menghormati Superbike, tetapi ini bukan Superbike. MotoGP memiliki banyak elektronik, banyak aerodinamis, banyak hal, banyak insinyur. Untuk sampai pada penyetingan yang baik sangat sulit,” jelasnya.
“Sekarang dengan sistem sepuluh besar, ada FP1, FP2 dan FP3 – sudah seperti kualifikasi. Jika hujan, kami harus melakukan penyetingan ulang dan tahun depan kami harus balapan juga pada hari Sabtu dengan mengurai waktu penyetingan. Itu akan sangat meyulitkan,” tambah Aleix.
Aleix menambahkan bahwa tidak masalah jika memang harus balapan pada Sabtu, namun Dorna harus memberikan waktu lebih agar kami bisa melakukan persiapan yang cukup.
BACA JUGA:Ini Bocoran Kedatangan Luis Milla ke Bandung, H Umuh Muchtar: Lagi Ngurus Kitas Dulu