Menara BRILian telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) kategori gold.
Dengan demikian, Menara BRILian secara life cycle-nya, dimulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga renovasinya mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan.
Beberapa aspek unggulan dalam penerapan green building di Menara BRILian antara lain area hijau seluas 1.356 m2 atau setara 11,05% dari total luas bangunan.
Kemudian, efisiensi sumber daya dengan teknologi terbarukan, penerapan konsep zero run off dalam aspek konservasi dan pengelolaan air hujan, material reuse & cycle yang dapat menghemat konsumsi energi listrik sebesar 19,29% dari desain konvensional, hingga building environment management yang unggul.
BACA JUGA: ASN Pemkot Tasik Terlilit Kasus Dugaan Korupsi Smart City Digaji Hanya Setengahnya
Di sisi lain, Menara BRILiaN juga mengusung konsep smart dengan penerapan teknologi dan digitalisasi di berbagai aspek.
Hal ini dapat ditinjau di antaranya terintegrasi dengan IBMS (Integrated Building Management System) agar semua subsystem terkait ter-monitoring secara terpusat.
Kemudian, Full Addressable pada sistem peringatan kebakaran, Integrasi Sistem Parkir melalui access control dan sistem pembayaran, hingga Integrasi sistem pada infrastruktur fiber optic gedung dan sistem telepon berbasis IP.
”Konsep Menara BRILiaN yang mengutamakan aspek green & smart building ini sejalan dengan strategi bisnis BRI yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” katanya.
BACA JUGA: Bendera Raksasa di Kota Banjar Dibentangkan dalam Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI
”Strategi tersebut menjadi bagian dalam transformasi BRI Group yang saat ini terus berlanjut yang berdasarkan cetak biru (blueprint) BRIVolution 2.0,” pungkas Sunarso.