LBH Alvin

Selasa 16-08-2022,05:30 WIB

Agus Suryono

JALAN BLORA VS KOTA BLORA Abah ini melucu, dan sengaja.. Jalan Blora itu BEDA dengan kota Blora Bah. APENG bikin hiburan di jalan Blora. Kalau para Jenderal itu LAHIRNYS di KOTA Blora. Ini beresiko mencemarkan nama baik Bah. Segera minta maaf Bah.. Kepada para Jenderal yang lahir di Blora, kepada pak Bupati Blora, dan kepada masyarakat Blora. He he.

Johannes Kitono

Surya Apeng Darmadi dengan brand Shinta ternyata pioner bisnis body massage di jalan Blora Jakarta. Pijit memijit dengan jari tangan diganti dengan badan, tentu keduanya naked dan tidak perlu seragam. Kalau laki laki dan wanita muda mandi sauna bersama. Silahkan bayangkan sendiri adegan selanjutnya yang tentu khusus untuk konsumsi orang dewasa. Tanpa perlu harus dijelaskan lagi oleh Menko Mahfud MD. Dari bisnis esek esek yang abu abu ke pipa Pralon, kebun sawit dan industri migor. Tentu butuh jam terbang yang tinggi. Nasib dan hokinya hampir sama dengan juragan disway. Yang saat pacaran masih naik sepeda, Suzuki, Esemka, Lamborghini dan berakhir dengan Tesla. Dilihat dari sisi hong sui dan time line keduanya mempunyai kedekatan emosi. Kalau keduanya ketemu lagi ceritanya pasti berseri seri dan halaman Disway pasti penuh dengan iklan Migor Palma. Kalau Apeng dituduh sogok pejabat untuk lahan kebun sawitnya, kelihatan terlalu mengadakan ada. Dan semua pengusaha sawit dan tambang di Indonesia juga pasti harus dipenjara. Terlalu naif kalau masih berpikir masih ada izin gratis di negeri ini. Pada saat menjelang tahun Pilpres ( 2024 ) semua parpol berlomba mencari dana. Dan untuk aman dan lepas dari tuduhan 78 T sebaiknya Apeng segera bergabung dengan partai yang di endorse oleh para petinggi asal Blora.

Mbah Mars

Ayo Bah, Abah, tampilan Disway diseriusi. Jangan kalah dengan Detik. Apalagi kok kalah dengan Mojok. Ngisin-ngisini. Disway ini reinkarnase Abah lho.

Condro Mowo

Server bermasalah. Dugaan p.Dahlan absen nulis gugur. Dua jam kemudian Disway saya baca. Apeng ternyata pulang, lewat pernyataannya lewat tulisannya (beraroma positif, tak seperti tulisan 'Barada E' kalau benar dia yg buat, karena 'kelucuan' di Polisi masih terjadi terus : dalam sel apa tersangka dibolehkan bawa hp, nulis sesuatu, disampaikan ke pengacaranya, lalu tersebar. Anehnya, pengacara tak tahu hal itu, apalagi ini menyangkut dirinya yang diberhentikan. Kalau dalam sepakbola, sliding-tackle yang bertujuan menghalangi dan mengamankan 'daerah' agar tak terjadi gol yang dimainkan pembuat surat kuasa Barada E sangat vulgar. Siapa yang membuat, bocil hanya boleh menerka (walau tepat) karena pasti disuruh menunggu nanti di pengadilan. Sliding tackle demikian sangat berisiko 'penalti', dan ini seperti skenario stund up comedy). Kalau 'Blora', yang langsung teringat di benak saya ini : Pramoedya Ananta Toer. Salah satu penulis idola saya. Soal tempat kelahiran Jendral2 dan lain2, itu biasa. Tempat lain banyak juga melahirkan Jendral.Kembali ke Apeng, siapa yang menantikan kepulangannya dengan haru biru, atau menyiapkan skenario baru (Apeng duitnya tujuh turunan kira2 nggak habis), atau yahh... yang datar2 aja .. kan kalau salah ya harus disidang, atau ada reaksi ekstrem yang lain akan sangat menarik untuk dinanti. Saya pilih 'wait and see' ...

herry isnurdono

Apeng pulang, hore........pasti bukan imbauan Abah DI. Kenal juga tidak. Andapun sudah tahu. Kadrun2 pasti kecewa Apeng, pulang. Tidak bisa lagi 'nyerang' para Cebong di Sosmed. Harus kita akui Kejagung satu langkah didepan KPK. Kita apresiasi ke pengacara Apeng, DR. Juniver Girsang SH. Kado 17 Agustus utk Kejagung utk segera diproses hukum. Semua menanti 'ending' proses Apeng hingga sidang pengadilan. Semoga vonis Hakim betul2 mencerminkan keadilan bagi masyarakat banyak.

daeng romli

Klo dilihat dr isi suratnya, sebenarnya apeng ini orgnya penurut, cooperative. Buktinya begitu tahu klo dirinya dicari oleh pihak kejaksaan Agung dia menyanggupi utk pulang. Lain ceritanya teman yg 1 ini jarene pergi isuk mole sore , tp nganti saiki ora bali...oalah Sri...Sri..... Guyon2 rek ojok lebokno ati....

Surja Wahjudianto

Hebat ya, Bah. Ternyata Apeng pembaca Disway juga. Seperti kita-kita. Saya baru tahu ini. Dan jelas dia juga baca edisi "Rp 78 T" yang tempo hari itu. Yang berisi seruan Abah agar dia pulang. Dan langsung kena. Seruan Abah didengar. Dia tidak berpikir panjang. Langsung pulang! Abah...bikin seruan juga dong buat HM. Agar dia juga mau pulang. Dan siap diadili. Untuk menambah prestasi penegakan hukum di sini. Yang makin sering terjadi. Belakangan ini.

Beny Arifin

Minta tolong ditulis tentang kasus kematian mahasiswa UI Pak, Akseyna Ahad Dori. Bertahun tahun belum juga terpecahkan oleh polisi. Barangkali setelah di tulis oleh Pak DIs, jadi banyak yang bantuin mikir.

Kategori :