Soal Pengakuan Terbaru Bharada E, Reza Indragiri Bilang Jangan Andalkan Pengakuan Karena Dapat Kaburkan Fakta

Senin 08-08-2022,20:18 WIB
Editor : Radi Nurcahya

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Sejak berganti kuasa hukum, Bharada E, yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Brigadir J, membuat pengakuan baru yang boleh dibilang bertentangan pernyataan sebelumnya. 

Khususnya terkait masalah baku tembak dan keberadaan Irjen Ferdy Sambo saat tewasnya Brigadir J di rumah dinasnya pada 8 Juli lalu. 

Nah, terkait dengan pengakuan terbaru Bharada E tersebut, psikolog forensik Reza Indragiri mengungkapkan meskipun seseorang membuat pengakuan, namun jangan andalkan pengakuan tersebut sebagai kebenarannya yang sesungguhnya. 

BACA JUGA:Se-Indonesia Dibohongi, Ternyata Tidak Ada Baku Tembak di Rumdin Irjen Sambo, Deolipa: Itu Direkayasa

BACA JUGA:Siapa Tersangka Berikutnya Terlibat Pembunuhan Brigadir J Setelah Bharada E dan Bripka RR? Inikah Orangnya...

Pasalnya kata dia, ada 3 jenis pengakuan yang keliru dan dapat mengaburkan fakta sebenarnya. 

Pengakuan keliru pertama adalah pengakuan keliru yang dilakukan secara sukarela.

Hal ini terjadi dikarenakan bentuk dari loyalitas, kecintaan dan bentuk pengabdian yang intinya pengakuan ini tanpa paksaan, namun inisiatif dari yang bersangkutan.

BACA JUGA:Truk Timpa Avanza dan Tabrak Elf di Jalur Gentong Tasik, 2 Orang Tewas dan 3 Lainnya Luka-Luka

Kemudian pengakuan keliru yang kedua adalah pengakuan keliru karena berada di bawah tekanan.

Sedangkan yang terakhir adalah seseorang memberikan pengakuan keliru tanpa sadar bahwa apa yang disampaikannya merupakan kekeliruan.

“Ini bisa terjadi dikarenakan informasi yang keliru sudah masuk sedemikian dalam keproses berpikirnya, sampai dia tidak bisa lagi membedakan mana yang imajinasi dan mana yang realitas,” ungkap Reza.

BACA JUGA:Gran Max Tabrakan dengan Bus, 1 Orang Tewas Saat Perawatan di Rumah Sakit

“(Jadi) jangan andalkan pengakuan semata,” sambung Reza saat diwawancara di sebuah televisi swasta

Reza juga menambahkan bahwa proses interogasi dan proses pemeriksaan tidak perlu lama-lama untuk mendapatkan sebuah pengakuan tapi utamakan pembuktian.

Kategori :