GARUT, RADARTASIK.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut akan segera menerapkan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah dasar.
Sebelum mengimplementasikannya, Disdik Garut bekerjasama dengan Yayasan Bakti Barito mengadakan pembekalan bimbingan teknis terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin mengatakan, ada 55 narasumber yang dihadirkan pada Bimtek IKM.
BACA JUGA:Jual Video Syur di Instagram, Janda Muda Asal Garut Diciduk di Bandung
Mereka terdiri dari pengawas sekolah dan kordinator wilayah Kelompok Kerja Guru (KKG) di Kabupaten Garut.
“Sebelum diterjunkan memberikan bimbingan teknis, 55 narasumber ini juga mendapatkan pembekalan materi Kurikulum Merdeka terlebih dahulu,” ujar Ade kepada wartawan usai kegiatan pembekalan narasumber IKM di Kantor Dinas Pendidikan Garut.
Setelah mendapatkan pembekalan, seluruh narasumber akan disebar ke 10 titik yang menjadi tempat memberikan bimbingan teknis IKM kepada 1.431 sekolah dasar di seluruh Kabupaten Garut.
BACA JUGA:Geger Wanita Muda Jual Konten Dewasa di Media Sosial, Polres Garut Bentuk Tim Khusus
“Kegiatan bimtek ini selanjutnya akan berlangsung secara luring (luar jaringan) selama empat hari sampai dengan hari Jumat,” ujarnya.
Ade juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Bakti Barito yang secara aktif membantu menyukseskan kegiatan bimbingan teknis terkait Impelementasi Kurikulum Merdeka.
“Kami sangat berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Garut,” terangnya.
Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A. Purbasari menjelaskan, pembekalan dilaksanakan tim Bakti Barito melalui Yayasan Bakti Pendidikan Unggul dengan menggandeng berbagai macam ahli di bidang konservasi kenekaragaman hayati dan ahli geodesi untuk siklus hidrologi sebagai pemateri pembekalan.
Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Bakti Barito yang senantiasa peduli terhadap pendidikan dan lingkungan hidup di seluruh Indonesia.
“Selain bimbingan Kurikulum Merdeka, kami juga memberikan pembekalan mengenai pendidikan lingkungan hidup yang meliputi pengelolaan sampah, konservasi keanekaragaman hayati dan siklus hidrologi, sebagai penguatan profil pelajar Pancasila, mengingat konteks alam Garut yang dikelilingi gunung-gunung, hutan, hingga pantai laut selatan,” ujarnya.