JAKARTA, RADARTASIK.COM – Komnas HAM menyebut ada seorang ajudan Irjen Ferdy Sambo bernama Bripka Ricky yang menyaksikan peristiwa baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir Joshua dari balik kulkas atau lemari es.
Namun anehnya ketika terjadi baku tembak antar Brigadir J dan Bharada E itu, Bripka Ricky tidak berusaha menghentikannya.
Selain itu masih dalam kesaksiannya kepada Komnas HAM, Bripka Ricky mengaku awalnya tidak tahu persis siapa orang yang sedang adu tembak dengan Brigadir J saat itu.
“Belakangan dia baru tahu bahwa itu ternyata tembak-tembakan antara Bharada E (dan Brigadir Yoshua),” jelas Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Taufan Damanik menceritakan ulang apa yang disampaikan Bripka Ricky kepada instansinya.
Taufan pun mengungkapkan sebelum baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J terjadi, Bripka Ricky awalnya mendengar teriakan minta tolong dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sambil memanggil namanya dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Mendengar teriakan itu, Bripka Ricky yang kebetulan saat itu berada satu lantai dengan Putri Candrawathi langsung berlari menuju ruang utama tempat Istri Irjen Ferdy Sambo itu berteriak.
BACA JUGA:Polisi Beri Penjelasan Soal Beras Bansos Dipendam Pihak JNE di Depok
Di situ, Bripka Ricky melihat Brigadir J sedang mengacungkan senjata ke arah tangga.
Dia mengaku tidak melihat siapa orang yang berada di tangga itu. Ketika Brigadir J akhirnya melepaskan beberapa tembakan ke atas, Bripka Ricky langsung bersembunyi di balik kulkas atau lemari es yang ada di ruangan lantai satu rumah dinas tersebut.
Atas kesaksiannya yang sempat melihat aksi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tersebut, Ahmad Taufan Damanik menyebutkan Bripka Ricky menjadi saksi penting dalam kaitan tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA:Pencuri Motor Berkeliaran di Banjar, Kini Karyawan Toko Elektronik Jadi Korban
Mengingat kamera pengawas atau CCTV di rumah dinas Irjen Sambo yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kala terjadi baku tembak yang menewaskan Brigadir J disebut kondisinya rusak.
“Ini karena ada kerusakan ya atau tidak berfungsinya CCTV itu. Menurut mereka, sekali lagi kami katakan masih menurut mereka, sementara ini tidak dapatkan CCTV di rumah yang diduga TKP itu,” ujar Taufan.