KABUPATEN TASIKMALAYA, RADARTASIK – Pasca banjir bandang di Kampung Naga, pihak adat dan Desa Neglasari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, sementara menutup untuk kunjungan wisata ke lokasi Kampung Adat Naga.
Di lokasi kini tengah dilakukan proses pemulihan fasilitas. "Jadi Kampung Naga sementara waktu ditutup dulu buat kunjungan wisata dengan jumlah banyak. Itu kan masih harus diperbaiki keruksakan-keruksakan di dalamnya," kata Kepala Desa Neglasari Kecamatan Salawu, Sobirin saat dihubungi Senin 18 Juli 2022.
Sobirin menjelaskan, proses perbaikan fasilitas Kampung Naga masih terus dilakukan. Terdapat 4 jembatan di lokasi ini mengalami kerusakan.
"Kami masih fokus perbaikan termasuk jembatan. Masa ada wisatawan kondisi Kampung Naga masih belum rapi. Walau bukan di kampungnya," kata dia
"Ini kan Kampung Naga, cagar budaya idealnya pemerintah pusat juga turun tangan. Bantulah proses percepatan normalisasi keruksakanya. Ini kan aset Nasional malahan internasional," pungkas Sobirin.
Sementara, banjir yang terjadi di Kampung Naga Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat 15 Juli, menelan kerugian materil senilai Rp 650 juta.
Kerusakan akibat banjir dari luapan Sungai Ciwulan, diantaranya terputusnya 4 jembatan penghubung antara Desa Neglasari Kecamatan Salawu dan Desa Nantang Kecamatan Cigalontang.
BACA JUGA:Kultur Kampung Naga Bisa Menjadi Contoh Sungai Ciwulan dan Citanduy Sedang â€Sakitâ€
Keempat jembatan tersebut yakni jembatan Kaso, Leuwi Leutik, Leuwi Munding dan Bantarsari. "Kerusakan lainnya arel pesawahan sekitar 2 hektare milik 50 warga rusak, akibat tergenang air banjir. Selain itu, 30 kolam ikan juga ikut terendam. 2 bangunan berupa saung lesung hanyut terbawa banjir dan 8 lesung hilang terbawa arus," kata dia.