BACA JUGA: Gawat! Kecanduan Game Online, Anak 13 Tahun di Tasikmalaya Punya Utang Jutaan dan Nekat Mencuri Uang
”Terima kasih ustadz @halidumarb @dreamtour_co @kanomasarciwisataofficial dan ustadz @khalidbasalamahofficial atas silaturrohminya," tuturnya.
”Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi. Mawas diri, bukan harga diri. Toleransi bukan arogansi. Amanah, bukan amarah. Meminta maaf, bukan meminta perhatian.” Tutup Gus Miftah.
Sebelumnya Pendakwah Gus Miftah buka suara soal ramainya masalah dirinya yang dianggap menyindir Ustaz Khalid Basalamah.
BACA JUGA: Hadapi Musim Dingin, Kota di Jerman Siapkan Ruangan Pemanas Umum
Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu mengajak agar seluruh pihak bisa membedakan dua jenis alur pewayangan.
Akan tetapi, ajakan itu disebutkannya hanya bagi pihak yang mau tahu tentang penjelasan yang dia jelaskan.
Penjelasan itu diceritakan secara rinci lewat postingan akun Instagram pribadinya (@gusmiftah) pada Selasa 22 Februari 2022.
BACA JUGA: Afghanistan Terancam Krisis Kemanusiaan, 13.700 Bayi Meninggal Dunia
”Bagi yang mau tahu saja, bedakan 1. nanggap wayang, 2. cerita wayang,” tulis Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan bahwa lakon dan cerita yang ada di pewayangan sepenuhnya merupakan hak dari dalang.
”Nanggap wayang itu panitya, cerita dan lakon wayang itu otoritas dalang,” ucapnya melanjutkan.
BACA JUGA: Memalukan, Oknum PNS dan Pacar Gelapnya Tega Membuang Bayi
Lebih lanjut, Gus Miftah juga mengatakan bahwa persoalan yang viral saat ini merupakan tanggung jawabnya.
Pria berusia 40 tahun itu juga menuturkan kalau siapa pun pihak boleh saja tidak sepemahaman dengannya.
”Sajak yang viral itu tanggung jawab saya silahkan kalau tidak sefaham,” tutur Gus Miftah.