JAKARTA, RADARTASIK.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar merupakan ranah atau urusan pemerintah atau bukan Pertamina.
Dan agar masyarakat bisa memahami hal itu Nicke mengharapkan Komisi VI DPR RI ikut membantu untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Seperti diketahui sejauh ini pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menaikkan harga jual BBM jenis Pertalite dan Solar pada tahun ini.
BACA JUGA:Anggota DPR Minta Pertamina Stop Penggunaan MyPertamina, Ribet, Bikin Heboh di Masyarakat
Hal ini dilakukan karena mempertimbangkan daya beli masyarakat. Selain itu juga kebijakan tersebut untuk ikut menjaga inflasi.
Padahal keekonomian harga BBM jenis tersebut sudah tembus di angka Rp17.200 per liter. Menurut Nicke, harga jual Pertalite hingga kini masih berada di angka Rp7.650 per liter sementara harga keekonomian BBM tersebut telah Rp17.500 per liter.
Sehingga untuk setiap liter yang dikonsumsi masyarakat, pemerintah menggelontorkan subsidi sebesar Rp9.550 per liter. Sedangkan harga keekonomian BBM jenis Solar, telah menembus di angka Rp18.150 per liter.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran Virus dan Bakteri, Daging Kurban dan Jeroannya Harus Dikemas Terpisah
BACA JUGA:ini Dia Resep Sate Kambing Ala Chef Devina Hermawan yang Simpel dan Enak Dinikmati saat Idul Adha
Sementara Pertamina masih menjualnya dengan harga Rp5.150 per liter. Sebelumnya, harga Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia telah menembus US$100 per barel, sehingga melampaui asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar US$63 per barel.
Bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite dan Solar bersubsidi dipastikan tidak akan mengalami penyesuaian atau kenaikan harga, meski harga minyak mBACA JUGA:Falcon Kembali Gelar Kompetisi Script Hunt 2022 untuk Menjaring Penulis Naskah Skenario Film, Yuk Ikutan entah dunia mengalami kenaikan.
"Tidak ada, sampai hari ini kami tidak pernah membahas tentang itu kenaikan. Oleh karena itu kemarin yang dilakukan pemerintah adalah tambahan anggaran," kata Nicke melalui keterangan tertulisnya yang dikutip, Jumat, 8 Juli 2022.
BACA JUGA:Terobosan Baru, Erwin Gutawa Rilis Ulang Lagu ‘Seputih Kasih’ dengan Medium NFT
Rata-rata minyak ICP selama bulan Juni 2022 naik sebesar 8,01 dollar AS per barel, dari 109,61 dollar AS per barel pada bulan Mei 2022 menjadi 117,62 dollar AS per barel.