Jemaah Syattariyah Aceh Sudah Salat Idul Adha pada Hari Kamis, Diminta Hormati yang Belum Melaksanakan

Jumat 08-07-2022,08:10 WIB
Editor : Radi Nurcahya

ACEH, RADARTASIK.COM - Berbeda dengan keputusan pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022, ribuan jemaah thariqat Syattariyah pengikut ulama kharismatik Aceh Abu Habib Muda Seunagan, justru sudah merayakan Idul Adha 1443 Hijriah, pada hari Kamis kemarin, 7 Juli 2022.

Perayaan Idul Adha tersebut ditandai dengan pelaksanaan ibadah Salat Id berjamaah di Kompleks Masjid Jamik Abu Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

“Dengan telah dilaksanakannya Salat Idul Adha, maka diharapkan kepada para jemaah, untuk saling memaafkan di hari kemenangan ini,” kata khatib DR Teuku Raja Keumangan di hadapan ribuan jemaah seperti dilansir jpnn.com dari Antara. 

BACA JUGA:Ibu Kandung Dilindas Motor oleh Anaknya, Gara-gara Permintaan Uang untuk Membeli Miras Tak Dikabulkan Semuanya

Dalam pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Abu Jamik Abu Peuleukung Nagan Raya tersebut, bertindak sebagai imam Salat Id yakni Abu Said Kamaruddin, dan Dr Teuku Raja Keumangan sebagai khatib.

Teuku Raja Keumangan dalam khutbahnya mengatakan, Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya dalam agama Islam, yang di dalamnya menyimpan berbagai peristiwa, dan peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan dalam sebuah ritual ibadah.

Dua ibadah yang sangat identik dengan Idul Adha, yaitu ibadah kurban dan ibadah haji.

BACA JUGA:Stop Stunting dengan Aplikasi Golden1000, Dosen Umtas Beri Edukasi kepada Bidan dan Bumil

Menurut cucu kandung Abu Habib Muda Seunagan tersebut, kedua ibadah tersebut mengandung nilai keteguhan dan keimanan, serta menjadi bukti pengorbanan yang didasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran kepada Allah SWT. 

Dalam khutbahnya Teungku Raja juga mengajak kepada masyarakat yang telah merayakan Idul Adha agar dapat menghormati umat muslim lainnya, yang saat ini belum merayakan Idul Adha, serta dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Tak hanya itu dia juga berpesan kepada para jemaah thariqat Syattariyah, agar tetap melaksanakan amanah guru yang pernah disampaikan oleh Abu Habib Muda Seunagan yaitu dengan melaksanakan Syariat Tarekat, Hakikat hingga Makrifat dengan benar benar yakin dan ikhlas.

BACA JUGA:Puasa Arafah Ikut Arab atau Ikut Indonesia, Begini Penjelasan Ustaz Syafiq Basalamah dan Habib Novel Alaydrus

Hal ini sebagaimana Nabiyullah Ibrahim AS yang ikhlas dan yakin akan perintah Allah SWT, dengan melaksanakan ibadah kurban terhadap anaknya Nabi Ismail. Namun saat akan disembelih, Allah SWT menggantikan sang anak dengan seekor kibas atau domba. 

“Keajaiban ini merupakan hakikat keyakinan yang benar-benar yakin kepada Allah SWT,” kata Teuku Raja Keumangan.

Kategori :