MANCHESTER United dan AC Milan memiliki beberapa kesamaan dalam musim ini. Mereka menempati runner-up di liga domestik masing-masing.
United dan Milan pun sering memperoleh penalti. Di Premier League, United sudah mendapatkan sembilan penalti. Hanya terpaut satu penalti dari urutan pertama Leicester City.
Milan lebih mencolok di Serie A. Rossoneri adalah capolista dalam memperoleh hadiah penalti dengan 16 kali. Dua kali lipat lebih banyak dari peringkat kedua US Sassuolo.
United mengoleksi 14 penalti di semua ajang. Sedangkan Milan 20 penalti.
Bruno Fernandes, gelandang serang United yang juga eksekutor utama penalti Setan Merah, tak memungkiri penalti sering memengaruhi hasil akhir timnya.
Gol terakhir Fernandes dalam derbi Manchester (08/03/2021) pun tercipta dari tendangan 12 pas.
Namun, bintang asal Portugal itu menyangkal bahwa pemain United memang punya trik khusus untuk mendapatkan penalti.
Menurut Fernandes, ada VAR (video assistant referee) yang sangat membantu wasit dalam memutuskan penalti atau tidak.
”Mendapatkan penalti itu justru mendapatkan tekanan. Terutama bagi eksekutor,” ucapnya seperti dilansir BBC Sport.
”Meski, aku menyukai sensasi dari tekanan itu. Apalagi, ketika aku berhasil menuntaskannya dan tim kami menang,” imbuh top scorer United dengan 23 gol, 10 diantaranya gol penalti, tersebut.
Jika Fernandes adalah eksekutor penalti nomor satu di United, peran itu di Milan jadi milik gelandang Franck Kessie. Momen memorable terakhir tentang penalti Kessie terjadi di San Siro dua pekan lalu (04/03/2021).
Pemain berkebangsaan Pantai Gading itu menyelamatkan Milan dari kekalahan lawan Udinese (1-1) lewat tendangan 12 pas pada menit ketujuh injury time (90+7')! (jp/lan)