Radartasik, GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus melakukan penimbangan dan pengukuran bayi di bawah lima tahun (balita) di seluruh wilayah Kabupaten Garut. Sampai saat ini, Pemkab Garut sudah melakukan pengukuran sebanyak 201.768 balita atau sekitar 90,8 persen dari target 220 ribu balita.
“Dari total yang sudah diperiksa ini, 16 persennya mengalami stunting,” ujar Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman kepada wartawan usai pemberian makanan tambahan (PMT) di Kecamatan Garut Kota, Kamis (30/6/2022).
Helmi menerangkan, 16 persen jumlah balita yang mengalami stunting kebanyakan dari Kecamatan Garut Kota, Limbangan dan Wanaraja. “Wilayah perkotaan ini yang paling banyak stunting. Apakah ini akibat dampak kemiskinan atau apa?” ujarnya.
Menurut dia, kemiskinan di perkotaan bisa menjadi penyebab anak stunting, karena dengan kemiskinan ini masyarakat tidak bisa memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya, sehingga mengalami stunting.
“Kemiskinan di kota ini beda dengan warga miskin di desa. Kalau di kampung itu walaupun tidak mampu mereka mungkin masih ada makanan-makanan yang disiapkan oleh alam. Masih ada ke kebun, ke sawah, kemana gitu (mencari makanan bergizi),” ungkapnya.
Helmi mengaku akan menugaskan dinas terkait untuk menganalisa tiga wilayah yang notabene berada di wilayah perkotaan itu.
“Ya kalau stunting itu pasti harus diberikan makanan sehat nggak ada acara lain,” terangnya.
Helmi menerangkan, makanan yang nanti akan dibagikan kepada anak-anak stunting ini mengandung banyak protein tinggi. Hal itu berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Kementerian Kesehatan.
“Nantinya makanan yang kita berikan yakni susu, telur dan daging. Makanan ini memiliki kandungan protein yang tinggi,” terangnya.
Pemberiaan bantuan makanan anak stunting akan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APDes) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Kita gunakan dua anggaran itu, serta dibantu partisipasi masyarakat untuk pemberian makanan sehat. Saya kira partisipasi masyarakat tidak usah menunggu kalau misalkan ada yang stunting ya itu bisa kita segera berikan makanan,” ujarnya.
Camat Garut Kota Teten Sundara dalam sambutannya mengatakan langsung menggalang dana untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang memiliki balita stunting.
“Alhamdulillah hari ini sudah terkumpul dari ASN se-kelurahan dan kecamatan sudah terkumpul Rp 8 juta dan dari TP PKK kelurahan se-Kecamatan Garut Kota 1,5 juta,” ujarnya.
Pihaknya pun akan bekerjasama dengan bagian gizi tiga puskesmas untuk pemenuhan gizi anak yang mengalami stunting.
“Kita akan action cepat untuk membantu saudara kami yang berstatus stunting yang bisa tertolong atau terbantu dengan cepat,” katanya.