Radartasik, KOTA TASIK – Kota Tasikmalaya direncanakan menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang akan diujicoba menerapkan aplikasi MyPertamina.
Pendaftaran untuk pembelian BBM Pertalite dan Solar bisa melaui website MyPertamina, https://subsiditepat.mypertamina.id.
Mulai 1 Juli 2022, mulai diujicoba dengan ketentuan membeli pertalite lewat aplikasi MyPertamina. Tujuannya agar penyaluran subsidi BBM bisa tepat sasaran.
Masyarakat yang berhak menggunakan pertalite bisa segera mendaftaran diri di MyPertamina.
BACA JUGA:Ini Link Cara Daftar Membeli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina, Mulai Diujicobakan di 5 Provinsi
Para pembeli BBM juga menyambut positif kebijakan baru itu. "Setuju dengan kebijakan itu, karena memang yang paling utama harus ada batasan yang jelas bagi yang mendapatkannya," ujar Iman Rahman (29), pemilik mobil double cabin warga Jalan Panyingkiran, Indihiang, Rabu (29/06/22).
Salah seorang warga Kota Tasikmalaya mencoba menggunakan aplikasi MyPertamina, Rabu (29/06/22). -rezza rizaldi-radartasik.disway.id
"Batasan itu adalah cc mobil dan tahun pembuatannya. Jadi ada kejelasan bahwa BBM bersubsidi itu dapat dinikmati kalangan menengah ke bawah, dilihat dari kendaraannya yang akan diisi BBM," sambungnya.
Sebab, terang dia, jangan sampai BBM bersubsidi masih dinikmati kalangan berada atau kendaraan mewah.
Maka, perlu kejelasan dengan cc dan tahun pembuatan kendaraannya.
BACA JUGA:Berikut Ini Lima Langkah Pembelian Pertalite dan Solar Menggunakan Aplikasi Mypertamina
"Misalkan, batasan kendaraan yang mendapatkan BBM bersubsidi itu mobil yang 5 tahun lalu masa pembuatannya. Kalangan berada itu kan dari sisi finansial mampu membeli Pertamax atau Dexlite tapi masih saja membeli Pertalite atau Solar," terangnya.
Hal senada dituturkan Aminudin (38), warga Jalan Sirnagalih, Indihiang pemilik mobil Feroza tahun 1994.
Menurut dia yang ditemui saat mengisi BBM di SPBU Jalan Djuanda, sangat penting di penerapan kebijakan baru itu ada batasan cc dan tahun pembuatan mobil.
"Karena kan penerapan aplikasi ini menurut pandangan saya lebih ke arah sisi keadilan. Jadi subsidi itu harus dinikmati kepada kendaraan yang bukan masuk kategori mewah. Nah itu harus jelas di dalam aplikasi tersebut," tuturnya.