Patriot Desa Wujudkan Desa Digital di Kabupaten Tasik, Begini Kata Diskominfo

Kamis 04-03-2021,19:03 WIB
Reporter : agustiana

SINGAPARNA - Guna menyampaikan berbagai temuan lapangan termasuk mensinergikan program guna mendorong pertumbuhan Desa Digital di Kabupaten Tasikmalaya, Patriot Desa se-Kabupaten Tasikmalaya berkunujung ke Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO), beberapa hari lalu.

Staff Senior Pemberdayaan Masyarakat Desa (SSPMD) Kabupaten Tasikmalaya, Ajat Sudrajat mengatakan, hal itu sebagai turunan dari visi misi pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Yakni, tetang Program pemberdayaan dan peningkatan taraf hidup masyarakat desa melalui literasi digital, internet of things (IoT), dan ragam inovasi digital.

"Dari 25 lokasi desa penugasan Patriot Desa di Kabupaten Tasikmalaya, 8 Desa masih belum terjangkau internet sama sekali sehingga menjadi daerah blankspot," ungkap Ajat kepada Radar, (03/03/21).

"Kami berharap dengan adanya Patriot Desa di Kabupaten Tasikmalaya bisa menjadi mitra Kolaborasi yang efektif, baik dengan pemerintah, swasta, atau komunitas untuk menigkatkan infrastruktur IT di Kabupaten Tasikmalaya," sambungnya.

Kata Ajat, jaringan internet kini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada terbatasnya ruang gerak masyarakat. 

Namun, jaringan internet menjadi barang langka dan mahal bagi masyarakat yang tinggal di area tanpa jaringan internet (blankspot), seperti di daerah Malatisuk,. Parentas, Campakasari, pameutingan, Sukahurip, Bojonggambir.

Sementara itu, sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Nasseh mengatakan, fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87.

Yakni, memiliki fungsi diantaranya perumusan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian dan bidang statistik, Pelaksanaan kebijakan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian dan bidang statistik.

"Ada beberapa Program di Diskominfo Kabupaten Tasikmalaya, diantaranya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengelolaan domain, informasi dan komunikasi publik," ujarnya

"Sementara untuk menjawab permasalahan blanskpot, kami berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat, karena dari Provinsi ada gagasan pembentukan Desa Digital," kata dia.

Desa Digital ini, ujar dia, masih berjalan memang belum bisa dinikmati seutuhnya karena memang pemerintah juga mempunyai keterbatasan. 

Inginnya 39 Kecamatan semua, tapi apa daya karena katerbatasan. Untuk tahun ini ada 5 kecamatan yang mendapatkan program Desa Digital dari Provinsi. 

"Sebetulnya peluang perbaikan blankspot itu ada di Desa dengan membentuk badan usaha milik Desa (BUMDes), seperti yang dilakukan Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes) di Desa Pancamandala," ucapnya.

Pegiat TIK Kabupaten Tasikmalaya, Solihin mengatakan untuk saat ini provinsi baru survei beberapa kecamatan seperti Jatiwaras, Cibalong, Salopa, Cikatomas, Pancatengah, Salawu, Pagerageung. 

Kenapa Desa Digital banyak yang belum masuk? karena kawasannya belum terbentuk.

Tags :
Kategori :

Terkait