RADARTASIK, SODONGHILIR - Dalam upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta meningkatkan Kesehatan Ibu Anak (KIA), Puskesmas Sodonghilir memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para ibu hamil di Gedung Olahraga (GOR) Desa Sodonghilir, Senin (27/6/2022).
Dalam acara tersebut hadir sebanyak 25 orang ibu hamil di Desa Sodonghilir. Mereka diberikan pemahaman tentang kesehatan ibu dan bayi, dalam kegiatan kelas ibu hamil dan triple eliminasi untuk mendeteksi tiga penyakit infeksi yang menular dari ibu kepada bayi.
Kepala Puskesmas Sodonghilir Popon Herlina SKM mengatakan, kegiatan yang dihadiri oleh para ibu hamil ini merupakan program kelas ibu hamil yang sasarannya ibu hamil di Desa Sodonghilir.
Tujuannya, terang dia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil, dalam masa kehamilan dan proses persalinan termasuk masa nifas dan yang paling penting untuk menurunkan AKI dan AKB di Kecamatan Sodonghilir.
Adapun pengetahuan triple eliminasi atau pemeriksaan laboratorium, terang dia, bertujuan untuk mendeteksi penyakit infeksi yang berasal dari ibu ke janinnya. Ada tiga penyakit yaitu HIV Aids, sipilis dan hepatitis B.
BACA JUGA: Cecep-Ferry Berebut Kursi KETUA DPC
“Yang mana ketiga infeksi terintegrasi dengan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Untuk mendeteksi ketiga penyakit infeksi ini maka diberikan pengetahuan,” ungkap Popon.
Menurutnya, data AKI dan AKB di Kabupaten Tasikmalaya tercatat sejak dari Januari sampai akhir Juni sekarang tidak ada kematian AKI, alias nihil. Kelas ibu hamil ini, dalam upaya Puskesmas Sodonghilir dalam menekan AKI dan AKB, termasuk meningkatkan KIA.
“Alhamdulillah masyarakat atau ibu hamil tingkat kesadarannya bagus, mayoritas sudah mengerti, masyarakat rutin setiap bulan datang ke Posyandu dan Puskesmas atau ke bidan praktek di desa masing-masing untuk memeriksa kehamilan dan kesehatan janin,” kata dia.
Pada intinya, tambah dia, secara berkelanjutan Puskesmas Sodonghilir melakukan kegiatan dan sosialisasi kepada masyarakat, dalam rangka membantu program pemerintah daerah dalam hal menekan AKI, AKB dan meningkatkan KIA.
Bidan Koordinator Puskesmas Sodonghilir Mia Purnamasari AMKeb, menambahkan untuk kematian ibu di Kecamatan Sodonghilir nihil dari sejak Januari 2022 sampai dengan sekarang. “Namun untuk kematian neo atau bayi yang usianya 0-28 hari ada dua orang yang meninggal. Yang satu karena berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) dan satu lagi akibat kelainan bawaan, lahirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,” tambah dia. (dik)