TASIK - Mewujudkan kemandirian organisasi dan menciptakan kesejahteraan guru diniyah, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Tasikmalaya memperkenalkan Koperasi Warung Diniyah di Jalan Rajawali 08 Kelurahan Setiaratu Cibeureum Kota Tasikmalaya, Senin (22/2/2021).
Koperasi ini menjual sembako dengan harga yang lebih murah dan memberikan keuntungan kembali untuk anggota Diniyah.
Ketua Umum FKDT Kota Tasikmalaya Drs Ahmad Sapei mengatakan, bentuk pengembangan organisasi pendidikan keagamaan, kini FKDT Kota Tasikmalaya membuka usaha sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, minyak, jajanan, peralatan rumah tangga dan lainnya.
”Kita menyediakan 4.000 item untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih murah dan bisa grosir,” katanya kepada Radar, Senin (22/2/2021).
FKDT Tasikmalaya mulai mengembangkan bisnis warung diniyah, karena dapat menjanjikan kesejahteraan kehidupan guru-guru yang mengajar di madrasah.
“Khusus guru diniyah yang menjadi member dengan belanja di sini dapat keuntungan lebih. Karena selain mendapatkan laba dari penjualan juga memperoleh poin yang nantinya bisa ditukarkan,” ujarnya.
Kemudian, Koperasi Warung Diniyah juga tidak hanya mencari keuntungan saja. Tetapi lebih dari itu yaitu melaksanakan bantuan sosial, zakat dan mengembangkan gerakan organisasi FKDT Kota Tasikmalaya.
“Kita tidak selalu mencari keuntungan. Namun ada untuk berbagai kegiatan sosial, zakat dan organisasi,” katanya.
Sebagai pembukaan, Koperasi Warung Diniyah ini memberikan paket sembako dengan harga terjangkau. Di samping itu, dapat memenuhi kebutuhan para guru Diniyah.
“Paket sembako ini dijual Rp 72.500. Dengan menyediakan 50 paket khusus anggota,” ujarnya.
Ketua Koperasi Warung Diniyah FKDT Kota Tasikmalaya Jejen Jenal Aripin menjelaskan, koperasi di sini awalnya hanya sekadar menyediakan keperluan kebutuhan dasar untuk madrasah, seperti menjual seragam diniyah dan alat tulis kantor.
“FKDT Kota Tasikmalaya menjadi distributor sembako untuk warung-warung diniyah yang ada di kecamatan juga menampung hasil UMKM guru-guru diniyah,” katanya.
Koperasi ini, tak hanya menjual barang tapi juga bisa menampung hasil produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari warga diniyah, baik makanan atau hasil kerajinan.
“Dengan begitu, kita bisa mengembangkan kerja sama sehingga menggeliatkan ekonomi guru diniyah,” ujarnya. (riz)