BANJAR — Tembok penahan tebing Sungai Ciroas di Lingkungan Pangadegan RT 05 RW 18 Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman ambruk Rabu (17/2/2021) pagi.
Tembok penahan tebing tersebut ambruk sekitar pukul 08.45 pasca diguyur hujan deras yang terjadi sejak Selasa sore (16/2/2021) hingga malam.
“Saya juga dapat informasi dari warga yang melintas, tembok penahan tebing ambruk ke sungai. Setelah itu dicek dan ternyata benar,” kata Ketua RT 05 Edi Samsudin kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).
Dia menduga ambruknya tembok akibat derasnya aliran Sungai Ciroas saat turun hujan. Tembok tidak bisa menahan, lalu ambruk.
Kata dia, panjang tembok yang ambruk sekitar 20 meter. Dia khawatir tembok yang ambrok terbawa longsor itu semakin melebar. Terlebih di dekatnya terdapat makam keluarga.
“Malamnya masih aman karena jaraknya masih jauh. Tapi jika dibiarkan begitu saja, maka akan semakin melebar longsornya,” kata dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar Kusnadi mengatakan anggota BPBD sudah meninjau ke lokasi ambruknya tembok penahan tebing Sungai Ciroas. Ambruknya tembok diduga disebabkan curah hujan yang cukup deras.
“Dampak ambruknya tembok tersebut, membuat akses jalan dari dua lingkungan terhambat. Karena jalan mengikut terbawa longsor ke dalam sungai,” jelasnya.
Dia menambahkan jika dibiarkan berpotensi terjadi longsor susulan, terlebih curah hujan saat ini intensitasnya cukup tinggi. “Sekarang kita sedang petakan, terjadi akibat bencana atau ada faktor lain,” ujarnya. (nto)