Radartasik, BANJAR – Kondisi saluran pipa saluran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dianggap sudah tidak layak. Kebocoran kerap terjadi sehingga membuat air menjadi tidak mengalir, bahkan keruh.
"Rencana revitalisasi pipa PDAM sudah dilakukan sebelum muncul Covid-19 dengan menganggarkan Rp 45 Miliar," kata Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih kepada wartawan, Jumat (24/6/2022) di Kantor PDAM Titra Anom.
Menurut dia, seeblumnya pelaksanaan revitalisasi pipa yang kondisinya sudah tidak layak akan dilaksanakan tahun 2020 lalu.
Namun karena terkendala wabah Corona, sehingga anggaran untuk revitalisasi yang sudah dianggarkan direcofusing untuk penanganan Covid-19.
BACA JUGA:Alat Berat Hancurkan Pipa PDAM
BACA JUGA:Gunung Kokosan di Bungursari Jadi Cikal Bakal Pembentukan PDAM Kota Tasikmalaya
"Saat Covid-19 muncul semua anggaran direcofusing, sehingga program yang sudah direncanakan tidak terlaksana. Salah satunya revitalisasi pipa PDAM," jelasnya.
Disisa kepemimpinannya di Kota Banjar, Ade berharap revitalisasi pipa PDAM bisa dilaksanakan, meski tidak menyeluruh.
"Mudah-mudahan ada anggarannya, sehingga progresnya bisa terlihat meski tidak semua direvitalisasi," jelasnya.
BACA JUGA:Pipa Air Terganggu Proyek Galian, PDAM Sesalkan Tidak Adanya Koordinasi
Direktur PDAM Titra Anom E Fitrah Nurkamilah ST mengaku ada beberapa kendala yang sering dialami saat ini. Yakni terjadinya kebocoran pipa sehingga layanan terganggu.
"Memang pipa PDAM yang ada, usianya lama. Sejak itu belum diganti sampai sekarang," jelasnya.
Diakuinya, revitalisasi pipa saluran air bersih ini terkendala pada anggaran dari pemkot Banjar yang direcofusing. Sehingga pelaksanaan revitalisasi pipa belum bisa dilakukan.
BACA JUGA:Pipa Bocor, 7.600 Pelanggan PDAM Tirta Sukapura Terdampak Penutupan Saluran Air
Disampaikan Fitrah, ada 17 km rencana pipa yang akan diganti. Sejauh ini, jika terjadi kebocoran pipa, petugas melakukan perbaikan sementara, sampai menunggu revitalisasi dilakukan.