Radartasik, Tesla akan memangkas 10% jumlah tenaga kerja yang digaji selama tiga bulan ke depan, kata Chief Executive Elon Musk pada hari Selasa (21/06/2022).
Berbicara di Forum Ekonomi Qatar yang diselenggarakan oleh Bloomberg, Musk juga memperingatkan kemungkinan akan terjadi resesi di AS.
"Resesi tidak dapat dihindari di beberapa titik, apakah ada resesi dalam waktu dekat, itu lebih mungkin daripada tidak," kata kepala pembuat mobil listrik itu.
Musk mengatakan awal bulan ini bahwa dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi. Saat itulah pertama kali dilaporkan dia berencana untuk memangkas pekerjaan, karena dia yakin perusahaan itu kelebihan staf.
Menurut sebuah laporan oleh situs berita yang berfokus pada otomatis Electrek, pemotongan hanya akan berlaku untuk karyawan yang mendapat gaji bulanan, bukan pekerja per jam.
Dalam email kepada staf perusahaan yang dikutip oleh Electrek, Musk mengatakan PHK "tidak berlaku untuk siapa pun yang benar-benar membangun mobil, paket baterai, atau memasang solar."
BACA JUGA:Elon Musk: Orang Amerika Menghindari Pekerjaan, Tidak Seperti Orang Cina
CEO Tesla juga mengatakan bahwa pekerjaan jarak jauh "tidak lagi dapat diterima" dan menuntut karyawan berada di kantor setidaknya selama 40 jam per minggu.
“Kalau tidak hadir, kami anggap sudah mengundurkan diri,” ujarnya dikutip dari Russian Today.
Menurut pengajuan tahunan perusahaan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, pada akhir 2021 sekitar 100.000 orang dipekerjakan di Tesla dan anak perusahaannya.
Keputusan Musk diperkirakan akan membuat 10.000 orang menjadi pengangguran dalam waktu dekat.