RADARTASIK, TASIKMALAYA - Ikatan Pedagang Kecil Keliling Bojonggambir (IPKKB) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Usaha di Balai Desa Bojonggambir. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan para pedagang.
Ketua IPKKB Zaenal Mutaqin mengatakan, pelatihan tersebut diselengggarakan sebagai salah satu upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan pedagang dalam pengembangan dan manajemen usaha serta pembentukan koperasi. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 20 pedagang keliling se-Kecamatan Bojonggambir.
"IPKKB ini merupakan sebuah komunitas yang dibentuk pada tahun 2019 dan dibentuk karena adanya persoalan sering kali terjadi gesekan yang menjurus konflik antar pedagang, sehingga dengan dibentuknya komunitas ini, sekarang keadaan di lapangan semakin cair, silaturahmi pedagang terjalin, bahkan solidaritas sosialnya semakin baik,” ujarnya kepada Radar, Senin (20/6/2022).
Zaenal mengungkapkan, saat ini anggota IPKKB berjumlah lebih kurang 90 orang dari berbagai desa se-Kecamatan Bojonggambir. Setelah dibentuk komunitas IPKKB, mereka akan membentuk koperasi agar ke depan mampu menyejahterakan anggotanya.
Patriot Desa Bojonggambir, Dani Ahmad Mansur mengatakan, salah satu tugas Patriot Desa adalah mendampingi masyarakat lokal untuk menemukan dan mengembangkan potensinya dalam mengembangkan Indeks Desa Membangun (IDM).
BACA JUGA: Cerita Petugas Kebersihan dan Satpam Meloloskan Diri setelah Disekap Perampok
”Desa Bojonggambir ini memiliki banyak potensi, selain sebagai pusat ekonomi dengan kepemilikan pasar desa, di desa ini juga terdapat banyak kelompok masyarakat kreatif, seperti tim penggerak wisata bukit demang, pemanfaat kain bekas menjadi bahan tas rajut, pengolahan limbah kayu menjadi berbagai produk kreatif dan adanya kelompok pedagang kecil yang terorganisir,” ucapnya.
”Pascapelatihan, kami akan membuat berbagai program peningkatan kapasitas untuk anggota IPKKB, juga merancang program pemberdayaan ekonomi seperti meningkatkan inovasi produk, legalitas usaha, dan digitalisasi UMKM, agar masyarakat tetap tinggal di desa, penghasilan kota, bisnis mendunia,” kata dia menjelaskan. (obi)