Radartasik, Tingkat penyimpanan gas Uni Eropa menurun dalam minggu ini untuk pertama kalinya sejak dua bulan terakhir menurut data terbaru dari Infrastruktur Gas Eropa, seperti dikutip Bloomberg.
Penurunan dapat dilihat sebagai tanda krisis energi yang semakin dalam di Eropa, mengirim harga minyak melonjak ke kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Februari.
“Jelas ini tidak boleh terjadi di musim pengisian,” Warren Patterson, kepala strategi komoditas untuk ING Groep, mengatakan kepada kantor berita Bloomberg. "Ini akan meresahkan pasar dan kemungkinan akan menjaga harga tetap naik."
BACA JUGA:Unit Pompa Gas Tertahan di Kanada, Rusia Ancam Penghentian Total Pasokan Ke Uni Eropa
Penurunan cadangan yang biasanya digunakan selama puncak musim dingin, sekarang harus terjadi kerena pemotongan pasokan gas ke pelanggan di Italia, Jerman, Prancis dan Austria oleh raksasa energi Rusia Gazprom dalam dua hari terakhir.
Perusahaan asal Saint Petersburg itu mengatakan sedang mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream setelah pemasok peralatan Jerman, Siemens Energy gagal mengembalikan unit pompa gas ke stasiun kompresornya tepat waktu.
Perusahaan Rusia juga telah memotong pasokan gas ke Finlandia, Polandia, Bulgaria, Orsted Denmark, perusahaan Belanda GasTerra dan raksasa energi Shell untuk kontrak dengan Jerman.
Shell menolak mengadopsi skema pembayaran gas menggunakan rubel yang diusulkan oleh Moskow sebagai tanggapan atas sanksi besar-besaran yang dijatuhkan oleh banyak negara Barat dan lainnya.
Pasokan gas Rusia ke bagian lain Eropa melalui pipa Nord Stream dilaporkan berkurang 60% minggu ini, membuat harga terus melonjak.