Rusia Bikin Kekurangan Chip Dunia Makin Memburuk

Senin 13-06-2022,11:20 WIB
Reporter : Ahmad Faisal
Editor : Ahmad Faisal

Radartasik, China, Pembatasan pemerintah Rusia terhadap ekspor gas yang digunakan dalam produksi semikonduktor dapat memperburuk situasi kekurangan chip lebih lanjut di pasar dunia dan meningkatkan harga menurut laporan Global Times.

Xiang Ligang, direktur jenderal Aliansi Konsumsi Informasi yang berbasis di Beijing, mengatakan bahwa pembatasan tersebut mempengaruhi manufaktur semikonduktor domestik China.

Negara ini merupakan konsumen chip terbesar di dunia dan sangat bergantung pada chip impor.

Menurut Xiang, China mengimpor chip senilai sekitar $300 miliar pada tahun 2021dan digunakan untuk produksi mobil, telepon pintar, komputer, televise dan perangkat lainnya.

Dia juga menekankan sektor usaha yang sangat bergantung pada chip impor mungkin akan terpengaruh lebih signifikan, sedangkan dampaknya tidak akan terlalu terasa pada industri yang menggunakan chip yang dapat diproduksi oleh perusahaan China seperti SMIC.

Pekan lalu, Rusia memberlakukan pembatasan gas mulia sebagai tanggapan atas sanksi UE yang menargetkan ekspor teknologi ke negara itu.

Gas mulia atau inert, seperti neon, argon, xenon dan lainnya sangat penting dalam proses pembuatan semikonduktor. Semikonduktor digunakan untuk membuat microchip yang dibutuhkan untuk gadget, mobil dan peralatan rumah tangga.

BACA JUGA:China Melempar Tantangan Perang Chip Dengan AS

Ada kekurangan semikonduktor sejak awal pandemi Covid, konflik di Ukraina telah memperburuk masalah.

Harga global gas neon dan xenon melonjak sejak pemasok dari Ukraina, Ingas dan Cryoin yang memasok sekitar 50% gas neon dunia untuk penggunaan semikonduktor menghentikan produksinya.

Rusia juga dilaporkan memasok hingga 30% dari neon yang dikonsumsi secara global. Cina dan Jepang adalah produsen utama gas mulia lainnya, tetapi pasokan mereka sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri.

Kategori :