Radartasik, KOTA TASIK - Torehan 0 kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya selama beberapa pekan mulai tercoreng. Sejak Kamis lalu (09/06/22) hingga Sabtu (11/06/22) terjadi 5 kasus pasien positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat membenarkan hal tersebut. Dia mencatat yang diupload instagram Diskominfo saat ini terjadi 5 kasus pasien positif.
"Ya betul kemarin Sabtu (11/06/22) ada kasus aktif nambah 5 pasien. Hari ini belum ada penambahan masih 5 kasus," katanya yang dihubungi melalui ponselnya, Minggu (12/06/22) sore.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Menuju Endemi Jika Kasus Covid-19 Tak Naik Setelah Mudik Lebaran
Penambahan kasus ini, terang dia, terjadi setelah para pasien pulang dari luar kota. Kemudian mereka memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Faskes) di Kota Tasikmalaya.
“Satu sisi, ya masyarakat sudah sadar memeriksakan diri. Para pasien ini tertular setelah pulang dari luar kota. Mereka tak bergejala," terangnya.
Hingga kini, pihaknya belum melakukan tracing karena penularannya lambat sejak Kamis lalu. Namun proses screening di faskes seperti puskesmas tetap dilakukan.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran, RSUD SMC Tasikmalaya Menyiagakan Ruang Isolasi
"Kebetulan juga kemarin kita masih melakukan screening kepada yang datang ke faskes, tak langsung turun," bebernya.
"Kedepan apabila dipandang perlu jika yang datang ke klinik ada penambahan, maka tak menutup kemungkinan kita akan tingkatkan lagi screning dan tracingnya," sambungnya.
Uus menambahkan, penyebab Covid ini muncul belum tentu bisa hilang secara seketika. Maka, saran dia, yang terpenting adalah vaksin.
"Vaksin sebagai satu langkah upaya di dalam meningkatkan imunitas kita terhadap virus, tertentu terhadap penyakit dan menyebabkan penularan yang masif," tambahnya.
BACA JUGA:Mudik Lebaran Meningkat Tajam, Kasus Covid-19 Tetap Terkendali, Pemerintah Perpanjang PPKM
Walaupun ada virus Covid ini, jelas dia, dari beberapa kasus kali ini tidak bergejala. Maka disarankan 5 pasien positif itu isolasi mandiri.
"Artinya kemungkinan terpapar ada, tapi tak berdampak sakitnya tidak berat. Yang terpenting justru kita harus menyadari pentingnya vaksin sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh kita," jelasnya.