Radartasik, Pentagon menyebutkan pemerintah AS telah mendukung 46 fasilitas laboratorium biologis di Ukraina selama 20 tahun terakhir sebagai bagian dari proyek kesehatan masyarakat yang damai bukan untuk mengembangkan senjata biologis.
Ini adalah pertama kalinya Departemen Pertahanan AS mengungkapkan jumlah pasti fasilitas yang didukung pemerintahnya di Ukraina dalam sebuah dokumen berjudul “Lembar Fakta tentang Upaya Pengurangan Ancaman senjata pemusnah massal.”
Menurut Pentagon, AS telah bekerja secara kolaboratif untuk meningkatkan keamanan biologis Ukraina dan pengawasan penyakit untuk kesehatan manusia dan hewan.
"Program-program ini telah difokuskan pada peningkatan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah keamanan pertanian di nexus nonproliferasi,” sebut dokumen Pentagon dikutip dari Russian Today.
“Pekerjaan biolab ini dilakukan dalam kemitraan dengan badan-badan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan konsisten dengan praktik dan norma terbaik internasional dalam menerbitkan hasil penelitian, bermitra dengan kolega internasional dan organisasi multilateral serta secara luas mendistribusikan penelitian dan temuan kesehatan masyarakat mereka,” tegas Pentagon.
Dokumen Pentagon itu menanggapi tuduhan dari Rusia dan China tentang senjata biologis dan menyebut kedua negera menyebarkan disinformasi dan menabur ketidakpercayaan tentang upaya mereka membersihkan dunia dari senjata pemusnah massal.
BACA JUGA:Pesawat Marinir AS Yang Diduga Membawa Bahan Nuklir Jatuh di California
Tetapi bulan lalu, militer Rusia mengatakan hanya tiga laboratorium di Ukraina yang memiliki tingkat keamanan yang memadai untuk melakukan jenis penelitian yang mereka lakukan.
Kepala Pasukan Perlindungan Radioaktif, Kimia dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov menunjukan serangkaian masalah di salah satu fasilitas laboratorium di Odessa.
Sebelumnya pada bulan Maret militer Rusia telah menunjukkan bukti keterlibatan Pentagon dalam mendanai laboratorium di Ukraina.
Pada awal bulan Mei, Kirillov menuduh UKraina melancarkan serangan senjata biologis terhadap wilayah Lugansk yang memisahkan diri dan melakukan "eksperimen tidak manusiawi" pada pasien Ukraina.
Bukti lain menunjukkan upaya mempersenjatai drone untuk menyebarkan pathogen dan ada upaya untuk menghancurkan bahan-bahan kimia yang membahayakan setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.
Menurut Komite Investigasi Rusia, AS telah menggelontorkan lebih dari $224 juta untuk penelitian biologi di Ukraina antara tahun 2005 dan awal 2022.
Raksasa farmasi Barat, organisasi nirlaba dan bahkan Partai Demokrat AS terlibat dalam skema tersebut menurut Moskow .
“Keterlibatan AS dengan laboratorium biologi di Ukraina merupakan upaya damai untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan nuklir dan radiologi, pengawasan penyakit, keselamatan dan keamanan bahan kimia dan kesiapan untuk menanggapi epidemi dan pandemi seperti COVID-19,” lanjut Pentagon.
China kemudian meminta AS untuk memberikan penjelasan yang “adil, objektif, dan profesional” tentang kegiatan laboratoriumnya di Ukraina.
Pentagon lalu menegaskan bahwa Ukraina tidak memiliki program senjata nuklir, kimia, atau biologi dan menerangkan sejumlah kecil uranium yang tersisa di lembaga penelitian di Kiev dan Kharkov jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk memproduksi perangkat nuklir.