Ensiklopedia mencatat itu semua.
“Ledakannya diperkirakan berlangsung selama 10 hari. Perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai satu juta ton per detik.
Membentuk perisai atmosfer setebal 20 hingga 150 meter. Menurunkan temperatur sebesar 5 hingga 10 derajat selama 10 hingga 20 tahun.”
Setelah meledak, Gunung Batuwara melahirkan Gunung Krakatau, yang ledakannya pada 1883 juga mengguncang selapis dunia.
Sama seperti induknya, Gunung Krakatau pun melahirkan anak setelah meledak. Itulah yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau.
Cucu Gunung Batuwara yang tempo hari memisahkan Jawa dan Sumatera itu sedang menjadi buah bibir.
Ilmuwan BMKG menuduhnya memicu air laut pasang yang menjilati ujung Jawa dan Sumatera, baru-baru ini. (wow/jpnn)