Radartasik, BREBES - Dua bocah perempuan kakak-beradik asal Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini mendadak viral di jagat maya atau media sosial dalam beberapa hari kebelakang.
Pasalnya nama kedua bocah tersebut tergolong unik dan tak umum. Bahkan jika nama keduanya digabungkan maka akan menjadi sebuah kalimat yang "indah".
Nah, nama kedua bocah kakak beradik itu adalah Lalu Dunia Pun Tersenyum & Dan Semuanya Menjadi Indah.
Dikutip dari radartegal.com saat ditemui di rumahnya, ayah kedua anak perempuan tersebut, Fajar Setiawan (38) mengatakan anak pertamanya yang diberi nama "Lalu Dunia Pun Tersenyum" saat ini sudah berusia 12 tahun dan sudah duduk di kelas VI SD.
Sedangkan untuk anak keduanya yang bernama "Dan Semuanya Menjadi Indah," kini telah menginjak usia 6 tahun.
Menanggapi nama kedua anaknya yang belakangan ini viral di media sosial, Fajar menanggapinya dengan santai.
Bahkan Fajar mengaku sejak jauh hari dirinya menyadari jika suatu saat nama anaknya tersebut bakal menjadi perbincangan masyarakat.
"Nama adalah doa. Saya memberi nama anak saya seperti itu, ya itu doa saya. Jadi, nantinya anak saya bisa membahagiakan orang tua dan berguna bagi negara," ujar Fajar.
Dia pun mengungkapkan jika saat pemberian nama kedua anaknya itu dulu sempat mendapat protes dari orang tuanya dan orang tua sang istri. Mengingat Fajar merupakan anak dari seorang ulama di daerahnya.
Bahkan saat ayahnya menyampaikan protes atas pemberian nama anaknya itu dulu, sang ayah sempat mengutarakan banyak dalil untuk memberi nama anaknya dengan nama yang wajar dan baik.
"Saya waktu itu jawab bahwa saya tidak bisa bahasa Arab. Jadi saya berdoa atau memberi nama anak saya dengan nama bahasa Indonesia. karena saya yakin Gusti Allah tahu bahasa Indonesia. Saya tidak mau kasih nama kearab-araban tapi tapi tidak paham artinya," terangnya.
Fajar pun menambahkan, bukan hanya ayahnya saja yang protes atas nama kedua anaknya yang unik itu, anak pertama juga sempat protes ketika diberi nama Lalu Dunia Pun Tersenyum.
Bahkan, anak pertamanya itu sempat meminta ganti nama. Namun lambat laun setelah namanya cepat dikenal, sang anak pun menerima dan enggan mengganti namanya tersebut.
"Kalau bully membully itu lumrah yah. Saya sampaikan ke anak saya jangan takut dibully, yang penting kamu berbuat baik dan memberi manfaat kepada semua orang," ungkapnya.
Fajat berharap dengan nama anaknya yang mengandung arti positif, kedua anaknya bisa membuat dunia tersenyum dan bisa membuat semuanya membuat indah.