Radartasik.com, KABUPATEN TASIKMALAYA – Polres Tasikmalaya mendalami kasus perusakan mobil Grand Max yang diduga travel ilegal, Rabu (13/4/2022) di Warung Peuteuy, Kabupaten Tasikmalaya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Purnomo mengatakan hingga Kamis (14/4/2022) siang, pihak kepolisian masih mendalami dan mengejar pelaku perusakan mobil travel tidak berizin itu.
"Itu sedang kami dalami. Identitasnya sudah kami ketahui," kata AKP Dian Purnomo singkat.
Sementara itu sopir travel dan pemilik mobil Grand Max yang dirusak massa Rabu (12/4/2022), melapor ke Polres Tasikmalaya, Kamis (14/4/2022).
Sopir Grand Max itu Nana Suryana, didampingi komunitas travel, saat melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan dan pengrusakan kendaraan mini bus miliknya.
"Saya mendapat intimidasi serta kekerasan dari sejumlah sopir dan pengurus paguyuban pengusaha angkutan umum selain direbut paksa kendaraan, saya juga ditampar pelaku dalam perjalanan," kata sopir mini bus tersebut, Nana Suryana di Polres Tasikmalaya Kamis (14/4/2022).
Nana Suryana menceritakan saat meloloskan diri dari massa yang membawanya. Dia pura-pura kencing.
Saat itu, kata Nana Suryana, dia akan dibawa ke aksi demo di Kantor Dishubkominfo Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (12/4/2022).
"Saya kabur dan sembunyi di balik gorong-gorong parit dekat pemukiman warga," kata Nana Suryana.
Dia mengaku, penumpang yang diturunkan paksa dari mobilnya merupakan penumpang dari daerah Tangerang.
Mereka adalah warga yang akan pulang lebih awal untuk Lebaran di daerah Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya.
"Penumpang yang saya bawa penumpang dari Tangerang bukan trayek mereka, makanya tidak masalah," ungkap dia.
Pemilik kendaran Grand Max yang dirusak massa, Maman, warga Cukangkawung Kecamatan Sodong Hilir mengatakan kerugian akibat pengrusakan itu mencapai Rp 15 juta.
"Akibat itu saya rugi besar diperkirakan Rp 15 juta, makanya saya melapor dan menuntut agar polisi segera menangkap pelaku pengrusakan," jelas dia.
Kata Maman, aktivitas mengakut penumpang itu tidak mengganggu aktivitas pengangkutan kendaraan angkutan umum, karena beda trayek.
"Saya kira kami tidak mengganggu angkutan umum karena trayeknya juga beda," katanya. (ujang nandar / radartasik.com)
Kategori :