Radartasik.com, TASIK — Menjelang bulan Ramadhan, permintaan buah kolang-kaling atau olahan buah aren meningkat. Bahkan pemesannya selain lokal juga tembus hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Produsen olahan kolang-kaling di Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, yang sejak lama telah menjadi desa sentra penghasil buah kolang-kaling, menjadi tujuan para bandar besar dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Produksi kolang-kaling di Desa Tanjungsari tidak hanya musiman atau menjelang bulan Ramadhan, tetapi terus berjalan sepanjang tahun. Itu untuk memenuhi permintaan kebutuhan pengolahan makanan, seperti manisan dan lainnya.
"Meski banyak pula kolang-kaling dari berbagai desa di kecamatan lain di Kabupaten Tasikmalaya, akan tetapi di Desa Tanjungsari sejak nenek moyang dulu hingga turun temutun mengolah kolang-kaling," kata Apid (41), pengolah kolang-kaling di Desa Tanjungsari kepada radartasik.com, Sabtu (2/4/2022).
Bahkan agar setiap tahun bisa panen buah kolang-kaling, warga Desa Tanjungsari menanam pohon aren atau pohon menjadi kebiasaan.
Selain keharusan, pohon aren sangat banyak manfaatnya. Bukan hanya kolang-kaling saja, tetapi juga untuk industri pembuatan gula aren, sapu ijuk, sapu lidi, tepung aci, hingga batang pohonnya pun bisa dimanfaatkan untuk bangunan.
Untuk hari-hari biasa permintaan kolang-kaling tidak banyak, Namun dalam dua bulan sebelum menjelang bulan Ramadhan, hampir seluruh warga Desa Tanjungsari terjun dalam produktivitas pengolahan kolang-kaling.
"Setiap harinya, rata-rata warga paling sedikit menghasilkan 50 kilogram kolang-kaling yang kemudian dijual kepada pengepul yang ada di desa," katanya.
Para pengepul pun mengaku, jika kolang-kaling yang dikumpulkannya tidak berasal dari wilayah Desa Tanjungsari semuanya. Namun dari sejumlah daerah lain di Kabupaten Tasikmalaya.
Tidak jarang pula mereka mendapat kiriman dari wilayah Garut, seperti Bungbulang, Cisompet, Cisinga hingga Pameungpeuk.
"Biasanya dikumpulkan untuk dikirim ke luar provinsi," kata dia.
Asep Candra (52) pengepul sekaligus bandar besar, di Kampung Langkob, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, menyatakan, aktivitas jual beli kolang-kaling sudah mulai meningkat sejak 2 bulan terakhir.
Menjelang bulan Ramadhan terjadi peningkatan permintaan pasar dari sejumlah wilayah seperti Bandung, Cianjur, Bogor, Bekasi, Jakarta hingga beberapa kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Kediri, Kudus, Jogyakarta, hingga Surabaya, kerap membeli kolang-kaling dari sini.
"Di sini terus mengolah kolang-kaling sepanjang tahun, tidak hanya menjelang bulan Ramadhan saja. Namun memang jika mendekati bulan Ramadan produksi meningkat hampir tiga kali lipat," katanya. (ujang nandar / radartasik.com)
Kategori :