radartasik.com - Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax pada 1 April 2022.
Rizal Ramli mengatakan, bahwa kenaikan harga tersebut membuktikan pemerintah tidak mampu mengantisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia.
Dia lantas membandingkan BBM dengan jenis research octane number (RON) yang sama di Malaysia masih dijual dengan harga Rp8.500, sedangkan Indonesia Rp12.500 per liter.
“Kok, di Malaysia, dijual dengan harga Rp8.500 per liter?” kata Rizal Ramli di sela-sela memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/4).
“Walaupun harga minyak mentah naik, dia (Pemerintah Malaysia) akan tetap menjaga itu,” papar Rizal Ramli.
Sementara, kata Rizal, dengan kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter menunjukkan Pemerintah Indonesia tidak mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi.
“Di kita (Indonesia,red) Rp12.500 per liter, mungkin mau dinaikkan lagi sebentar lagi. Ini menunjukkan pemerintah tidak bertanggung jawab dan tidak mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi,” paparnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini juga mengatakan, ketidakmampuan pemerintah mengendalikan harga Pertamax diperparah dengan polemik perpanjang masa jabatan.
Menurutnya pemerintah yang beretika biasanya mengundurkan diri dan mempercepat pemilu apabila merasa diri tidak mampu mengatasi persoalan negara. (jpnn/fajar)