Radartasik,com, Pil Kontrasepsi untuk pria sepertinya akan lebih cepat diwujudkan sebagai alternatif pilihan untuk pengendalian kelahiran.
Obat non-hormonal itu terbukti 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan dalam tes laboratorium pada tikus.
Uji coba pada manusia dapat dimulai pada akhir tahun, dengan kemungkinan dipasarkan dalam lima tahun atau kurang bila berhasil.
Sebagian besar obat-obatan semacam itu yang menjalani uji coba menargetkan hormon seks pria testosterone telah menunjukkan efek samping berupa obesitas dan depresi.
Penulis utama Abdullah Al Noman, dari Universitas Minnesota, AS, mengatakan: "Kami ingin mengembangkan kontrasepsi non-hormonal untuk menghindari efek samping ini."
Ini menargetkan gen yang menghasilkan asam retinoat, suatu bentuk vitamin A yang mendorong perkembangan sperma. Percobaan laboratorium telah menunjukkan bahwa tikus tanpa gen ini tetap steril.
Para peneliti menciptakan bahan kimia yang memblokir gen dan ketika diberikan kepada tikus, itu secara signifikan mengurangi jumlah sperma.
Setelah empat minggu uji coba, ia mampu mencegah kehamilan pada tikus. Tapi yang menjanjikan, tikus-tikus itu bisa hamil enam minggu setelah lepas dari obat.