radartasik.com, RADAR TASIK - Pemerintah Desa Pasirbatang Kecamatan Manonjaya mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Hal ini dilakukan sebagai inovasi bahwa budidaya ikan tidak harus selalu memiliki kolam.
Kades Pasirbatang Yudi Saparila mengatakan, budidaya sistem bioflok ini awalnya banyak yang meragukan bisa berhasil. Namun, setelah dicoba dengan serius ternyata cukup menjanjikan. “Kurang lebih terdapat 60 kolam bioflok yang sudah berjalan di masing-masing kedusunan. Nantinya, akan dikembangkan dan diproduksi lebih pesat oleh pihak desa,” ujarnya kepada Radar, Jumat (25/3/2022).
“Setelah mengetahui dari berbagai aspek dan kelebihannya memelihara ikan dengan cara ini, sekarang masyarakat Desa Pasirbatang banyak yang tertarik, karena cukup menjanjikan,” ujar dia, menjelaskan.
Menurut dia, saat ini sudah ada sekitar puluhan kolam bioflok yang sedang berkembang dan produksi di masyarakat, semuanya tersebar di 17 RW dan kedusunan.
Kata dia, dari satu kolam bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 2.000.000. Sedangkan dari segi pemasaran saat ini sudah memenuhi di wilayah sendiri yang masih kekurangan dan kebutuhannya sangat tinggi. “Harganya mengikuti harga pasar dan dipastikan masih terjangkau. Terlebih di masa pemulihan pascapandemi ini sangat membantu warga,” ucapnya.
Menurutnya, selain menghemat biaya operasional dari efisiensi pakan, penggunaan air juga lebih hemat sehingga ramah lingkungan. Dengan demikian, memelihara ikan dengan sistem bioflok banyak untungnya. “Ini tentunya mampu meningkatkan produksi dan menggenjot hasil budidaya yang nantinya dapat mendongkrak ekonomi masyarakat,” kata dia. (obi)