radartasik.com, BANDUNG — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap wilayah Jawa Barat menjadi tempat singgah dari penyelundupan narkotika. Kemudian, narkoba langsung diedarkan ke berbagai daerah.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Haloman Siregar mengatakan berdasarkan data di Badan Narkotika Nasional (BNN), tingkat prevalansi Provinsi Jawa Barat menempati peringkat 9 dari 34 provinsi di Indonesia.
”Jabar bukan tempat untuk didistribusikan. Jadi transit, nanti diteruskan ke daerah lain,” kata dia ditemui di Kabupaten Bandung, Kamis (24/3/2022).
Krisno menjelaskan jalur laut menjadi akses yang paling sering dipilih untuk menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar.
Di Jabar, laut di Pantai Selatan biasanya menjadi lokasi yang paling mudah dilalui. Selain kasus di Pangandaran, sempat terungkap upaya penyelundupan di Ujung Genteng pada tahun 2012.
”Jadi mereka pintar, tetapi kami lebih pintar sih seperti Pak Kapolri bilang tadi, jadi saya kira Jabar kami menjadikan salah satu titik yang perlu diatensi untuk pintu masuk,” sambungnya.
Krisno menjelaskan kendati jalur laut menjadi akses paling sering ditemukan penyelundupan narkotika dalam jumlah besar, bukan tidak mungkin para pelaku melakukannya lewat jasa kontainer.
Maka dari itu, polisi bekerja sama dengan instansi terkait sebagai antisipasi terjadi kembali penyelundupan narkotika jenis apa pun.
”Contohnya, dengan Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan angkatan laut. Bukan tidak mungkin akan melakukan joint operation karena penegakan hukum narkoba tidak dapat dilakukan hanya dengan satu institusi,” ucapnya. (mcr27/jpnn)