Minyak Goreng Masih Susah Didapatkan, Pemkab Tasikmalaya Akan Operasi Pasar

Senin 14-03-2022,12:30 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

Radartasik.com,  TASIK — Minyak goreng yang sesuai harga eceran tertinggi pemerintah masih sulit didapatkan di Kabupaten Tasikmalaya. Untuk menyikapi hal itu, Pemkab Tasikmalaya berencana melaksanakan Operasi Pasar menjelang Ramadan dan Idul Fitri

Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Dr H Mohamad Zen menyatakan, saat ini minyak goreng di Kabupaten Tasikmalaya masih bisa didapatkan masyarakat. 

"Masih ada (minyak goreng). Hanya masalah waktu saja, sedikit terlambat. Jadi belum terlalu mendesak. Tapi tetap kami pantau," kata H Mohamad Zen di Setda Kabupaten Tasikmalaya, Senin (14/3/2022).

Untuk mengimbangi kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kata Mohammad Zen, pemerintah akan melaksanakan operasi pasar

"Itu (operasi pasar) akan kita segera laksanakan guna mempermudah masyarkat mendapatkan minyak goreng itu," kata Mohamad Zen.

Sampai saat ini minyak goreng di Kabupaten Tasikmalaya masih sulit didapatkan masyarakat. Jika ada, harganya melebihi harga eceran tertinggi atau di atas Rp. 14.000 per liter. 

"Saat membeli harganya masih mahal, Rp 18.000 per liter. Jadi kami jual tentu dengan harga di atas itu," jelas Wati salah satu pedagang di Pasar Singaparna.

Minyak goreng dari distributor lanjut Ajat, pedagang lainnya, jumlahnya sangat terbatas dengan waktu distribusi yang tidak jelas. Sebab dalam satu minggu, paling cuman 2 atau 3 kali dikirim. 

"Minyak masih ada hanya saja stok masih belum stabil," katanya. 

Kerugian Ekonomi yang Ditanggung Masyarakat Capai Rp 3,38 Triliun 

Krisis minyak goreng dinilai menyebabkan masyarakat rugi. Berdasarkan hasil riset Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memperkirakan kerugian ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat mencapai Rp 3,38 triliun.

Kerugian itu terakumulasi dari dua periode kenaikan yaitu Rp 0,98 triliun pada periode April-September 2021 dan Rp 2,4 triliun pada periode Oktober 2021-19 Januari 2022. 

Estimasi kerugian masyarakat ini diperoleh dengan menjadikan harga rata-rata minyak goreng periode Januari-Maret 2021 sebagai baseline-nya, dimana harga minyak goreng masih normal. 

Tags :
Kategori :

Terkait