radartasik.com, MEMBUAT tiga fungsi bangunan yang berbeda di atas lahan seluas 300 meter persegi tentu bukanlah perkara mudah. Apalagi jika ingin menonjolkan keindahan estetika.
Kalvin dan Dian banyak bermain leveling untuk pembagian zonasi. Kemudian, batas antarfungsi dibuat semenarik mungkin dan membentuk intimate space.
Di sisi lain, hal itu diharapkan mampu memicu interaksi penghuni rumah (dan kos) dengan alam.
”Misalnya, dari rumah ke kos itu enggak langsung pas kamar, tapi melewati koridor dulu. Sehingga enggak ada suara yang saling mengganggu,” kata Kalvin yang juga owner The Kandara bersama Dian kepada Jawa Pos pada Rabu (2/3/2022).
Di koridor itulah penghuni rumah bisa merasakan embusan angin dan cahaya matahari, sesuai prinsip dekat dengan alam yang menjadi point of interest rumah tersebut.
The Kandara sendiri diadaptasi dari bahasa Hindi yang berarti gua. Kalvin dan Dian mengadaptasi prinsip gua dalam rumah ini.
”Jadi, kalau dari depan saya pengin orang bisa mengintip sedikit ke dalamnya tanpa bisa tahu masuknya lewat mana,” kata Kalvin.
Dia menambahkan gua memiliki konfigurasi yang dinamis serta terdapat banyak lubang cahaya yang memungkinkan sinar matahari menembus ke dalamnya secara tidak terduga. Karena itu, banyak void dan lubang cahaya yang dibuat di rumah ini.
Ditambah dengan leveling lantai yang playful dan tinggi plafon yang bervariasi, muncul bayangan ke dalam bangunan yang menciptakan efek dramatis.
Belum lagi penggunaan material kaca full dari lantai hingga plafon yang menyamarkan batas indoor dan outdoor.
”Meskipun dari depan tampak agak tertutup, banyak lubang tempat cahaya masuk unexpected, entah itu dari depan, atas, atau samping,” katanya.
Dalam perjalanan menuju kantor, terdapat area semi-outdoor dengan lantai grating melayang yang juga bisa dijadikan spot duduk saat break.
Kategori :