Radartasik.com, TASIK — Lokasi kecelakaan mobil dinas Pemkab Tasikmalaya tertabrak kereta api di perlintasan Manonjaya, Kamis (10/3/2022), sudah puluhan tahun tidak dipasangi palang pintu.
Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya H Muhammad Syihabuddin Romly SE, MM, asal Manonjaya, menjelaskan di perlintasan kereta api tersebut kerap terjadi kecelakaan.
"Setahu saya tidak pernah ada palang pintu, sejak puluhan tahun bahan mungkin sejak ada jalan yang melintasi jalur kereta api itu," kata H Muhammad Syihabuddin Romly, SE MM kepada radartasik.com, Kamis (10/3/2022).
Polres Tasikmalaya Kota saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan antara mobil dinas dengan kereta api di perlintasan kereta api Jalan Pasir Panjang, Kampung Warung Sumedang, Desa Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/3/2022). Foto:istimewa
Melihat kondisi itu, kata Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Tasikmalaya itu, masyarakat setempat menginginkan adanya palang pintu.
Sudah beberapa kali, kata H Muhammad Syihabuddin Romly, pihak pondok pesantren dan masyarkat juga mengajukan palang pintu untuk pengamanan perlintasan kereta api tersebut.
"Dulu kita pernah mengajukan tetapi tidak ada respons atau direalisasikan palang pintu itu. Entah apa yang menjadi pertimbangan sehingga tidak direalisasikan palang pintu itu ," kata H Muhammad Syihabuddin Romly.
Menurut H Muhammad Syihabuddin Romly, palang pintu itu sangat dibutuhkan oleh masyarkat, karena jalan itu selain merupakan jalan yang ramai dilalui oleh masyarkat juga dilintasi untuk aktivitas pondok pesantren.
Apalagi di perlintasan kereta api di Jalan Pasir Panjang, Kampung Warung Sumedang, Desa Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya itu sering terjadi kecelakaan.
Menurut H Muhammad Syihabuddin Romly, yang sejak kecil di Manonjaya, setiap tahunnya di perlintasan kereta api Manonjaya kerap ada kecelakaan, walaupun tidak sampai meninggal dunia.
"Bahkan dulu keluarga saya juga pernah menjadi korban kecelakaan di jalur itu, makanya palang pintu itu sudah menjadi kebutuhan dan wajib," kata legislator yang juga keluarga besar pondok pesantren ini.
Selama ini, kata dia, perlintasan itu tidak ada penjaga sama sekali dari pihak PT KAI. Kalaupun ada hanya dari santri itu pun bila ada acara di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Kategori :