radartasik.com, RADAR TASIK — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat untuk bisa bertahan dari serangan wabah virus corona. Namun, di sisi lain pasien Covid-19 yang meninggal dunia terus bertambah saat kasus melonjak, Kamis (3/3/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengakui meninggalnya pasien positif masih terus terjadi. Sejak awal Januari sedikitnya sudah ada 32 orang yang meninggal. ”Tambah data hari ini (kemarin) jadi sekitar 32,” tuturnya kepada Radar.
Mayoritas pasien yang meninggal merupakan warga yang belum menjalani vaksin. Meskipun ada juga sebagian pasien sudah divaksin dan meninggal dunia. ”60 persen yang meninggal belum divaksin sama sekali,” ucapnya.
Hal itu bukan berarti vaksinasi tidak efektif, kasus pasien yang meninggal meski sudah divaksin lebih karena kondisi khusus. Salah satunya penderita gangguan ginjal kondisi tubuhnya sudah sangat rawan. ”Ada yang sudah vaksin booster, tetapi kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi baik,” katanya.
Dari segi usia, lansia mendominasi kasus pasien positif yang meninggal. Meskipun ada juga pasien yang usaianya masih muda hanya saja menderita penyakit. ”Kebanyakan di atas 60, tapi ada juga yang 38-39, bahkan ada juga bayi 8 bulan,” tuturnya.
Sekarang Covid-19 varian omicron menyebar dengan sangat cepat dan membuat positivity rate cukup tinggi. Hasil testing yang dilakukan, 8 dari 10 kontak erat yang dites hasilnya positif. ”Dari 30 yang mau dites hanya 10, dari 10 itu 8 orang di antaranya positif,” ucapnya.
Tenaga kesehatan (nakes) pun sudah banyak yang terkonfirmasi poAsitif. Sedikitnya tahun ini sudah 380 nakes yang harus menjalani isoAlasi. “Banyak juga dari teman-teAman nakes yang tertular,” katanya. (rga)