Radartasik.com, TASIK — Penjualan gas elpiji nonsubsidi di agen-agen wilayah Kota Tasikmalaya merosot sampai 30 persen akibat kenaikan harga yang dilakukan PT Pertamina mulai hari ini, Senin (28/02/22).
Seperti kondisi di PT Elbugas Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya, yang hanya mampu menjual 70 tabung per harinya. Padahal sebelumnya bisa lebih dari 100 tabung.
Harga terkini di agen tersebut penjualan gas nonsubsidi tabung elpiji 5,5 kilogram Rp 91.000 dan yang 12 kilogram Rp 191.000.
"Merosot kang hampir 30 persen," ujar Edi, salah seorang pengurus PT Elbugas di kantornya.
"Biasanya bisa keluar 100 tabung lebih per hari, sekarang paling banyak paling 70 tabung saja. Naik harga sejak hari ini. Sebelumnya, tabung 5,5 kilo 80 ribu dan tabung besar Rp 165 ribu," sambungnya.
Terang Edi, pembelian gas nonsubsidi berkurang pun akibat imbas dari beberapa komoditi kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.
Seperti harga tahu tempe, daging sapi dan komoditi lainnya mengalami kenaikan harga.
"Mulai kemarin ada ramai kenaikan harga kedelai dan tahu tempe, mulai ada penurunan pembelian gas elpiji nonsubsidi. Tambah lagi, hari ini harga sudah naik, ya sudah tambah merosot saja omset kami," terangnya.
Edi berharap masyarakat bisa memaklumi kenaikan harga ini karena gas elpiji nonsubsisi bagaimana keputusan PT Pertamina.
Pihaknya selama ini hanya mengikuti rate harga Pertamina dan perusahannya hanya sebagai penyalur resmi penjualan kepada pangkalan yang diteruskan kepada masyarakat.
"Kita kan harga agen di sini, pangkalan beda lagi dan eceran beda lagi tentunya lebih tinggi dari kita karena ada tambahan ongkos dan lainnya oleh mereka," jelasnya.
Sekadar diketahui, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mulai Minggu hari ini, 27 Februari 2022, menaikkan harga LPG nonsubsidi untuk menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global (harga gas LPG nonsubsidi naik). (rezza rizaldi / radartasik.com)