radartasik.com - DESA ini sunyi dan sepi.
Letaknya yang di pegunungan menambahnya teduh dan damai.
Memasuki batas desa ini tidak terlihat ada manusia.
Di jalan maupun di sepanjang mata bisa memandang: yang terlihat hanya rimbunan pohon bambu, tebing, jurang dan bukit.
Sampai di persimpangan jalan kecil itu tiba-tiba terbaca tulisan tangan merah berukuran mencolok: Wadas Menolak.
Itu di pojok kiri. Di pojok kanan ada lebih banyak tulisan.
Semua bernada perlawanan. Di pojok sebelahnya lagi ada gardu dari bambu. Ada gambar besar Gus Dur di situ.
Dilengkapi kalimat yang pernah diucapkan mantan Ketua Umum PBNU dan Presiden ke-4 RI itu: tujuan politik tertinggi adalah untuk kemanusiaan.