Soal Pembebasan Lahan untuk Tol Getaci, Jasa Marga Terus Lakukan Koordinasi

Senin 21-02-2022,10:00 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com,  Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya Cilacap (Getaci) akan dimulai 2022. Jalan tol sepanjang 206,65 kilometer itu akan menjadi yang terpanjang di Indonesia.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dibangun dengan anggaran Rp 56 triliun. Pengerjaannya oleh konsorsium Jasa Marga dan perusahaan lainnya.

Di dalam konsorsium itu PT Jasa Marga  Persero Tbk bermitra dengan PT Daya Mulya Turangga, Gama Grup, PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya Persero Tbk, PT PP Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk. Mereka membentuk PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).

Direktur Utama PT JGC, Jo Mancelly menyampaikan ke depannya PT JGC selaku pengelola Jalan Tol Getaci akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Getaci.

“Hal ini termasuk pembebasan lahan yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga secara konstruksi untuk pembangunan Tahap 1 dapat dilakukan di akhir tahun 2022,” kata Jo Mancelly beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan berbedam Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) akan dimulai Maret 2022. 

Tahap pertama pembangunan Tol Getaci diestimasi akan selesai pada 2024 mulai dari Gedebage-Garut Utara-Tasikmalaya.

Jalan Tol Getaci akan dimulai dari Gedebage kemudian exit tol beberapa tempat dan untuk sementara sampai Kota Tasikmalaya persisnya di Jalan Sewaka. Nanti tahap yang selanjutnya dari Tasikmalaya ke Cilacap.

“Mohon doa restu sehingga pembangunan (tol) yang diidam-idamkan masyarakat bisa cepat selesai,” ujar Pak Uu, demikian panggil Uu Ruzhanul Ulum, saat meninjau calon lokasi Tol Cigatas di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jumat (11/2/2022).

Uu Ruzhanul Ulum berharap Tol Getaci selesai sesuai  rencana. Menurutnya, pada hakikatnya jalan tol ini dapat sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain untuk mempermudah transportasi juga dapat meningkatkan perekonomian daerah.

“Saya tidak berharap Tol Getaci ini kejadian Bocimi sama Cisumdawu. Maka, pengertian dari masyarakat yang diharapkan termasuk sosialisasi yang lebih awal dan lebih jelas pada masyarakat masalah teknis tentang pembebasan tanah,” imbuh Uu Ruzhanul Ulum.

Uu Ruzhanul Ulum mengimbau masyarakat yang terkena dampak untuk melepaskan lahannya dengan harga wajar demi sukses proyek nasional. 

Lalu pada saat pembangunan diharapkan jangan ada gangguan yang menghambat prosesnya.

“Karena harga yang sudah ditentukan kami punya payung hukumnya,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.

Kata Uu Ruzhanul Ulum, jangan sampai, tanah 1 hektare asalnya milik 20 orang karena teu kuat hoyong artos tipayun kemudian dijual kepada makelar tinggal milik satu orang. 

“Satu orang tersebut orang yang bonafide. Banyak duitnya, dan kadang yang seperti ini sulit akhirnya lahan sulit dibebaskan oleh kami,” kata Uu Ruzhanul Ulum mengingatkan.

Tags :
Kategori :

Terkait