radartasik.com, PADA era 1920-an, keindahan desain vila-vila di kawasan Mediterania begitu terkenal. Arsitekturnya merupakan perpaduan Spanyol dan Italia.
Gaya Mediterania banyak diterapkan di rumah-rumah masa kini, dengan sentuhan modern yang membuatnya timeless dan elegan.
Founder dan Principal KIAT Architects Jasin Tedjasukmana menjelaskan rumah bergaya Mediterania umumnya banyak ditemui di wilayah subtropis.
Seperti di Florida dan sebagian besar California, Amerika Serikat.
Namun, elemen-elemen pada gaya Mediterania pun masih sesuai dengan iklim tropis Indonesia.
Karena itulah, dia tidak ragu menerapkannya untuk sebuah hunian di Jakarta.
Salah satu ciri khas rumah bergaya Mediterania adalah penerangan alami dan sirkulasi udara yang cukup.
Dengan begitu, dibuatlah banyak bukaan lebar yang mengarah langsung ke area luar.
”Juga mempunyai teras di beberapa tempat sehingga antara indoor dan outdoor terasa menyatu,” kata Jasin kepada Jawa Pos pada Jumat (4/2/2022).
Rumah tersebut memiliki halaman cukup luas. Bangunan rumah berbentuk L dengan halaman berada di sudut belakang.
Jasin mengatakan gaya Mediterania biasanya memiliki innercourt yang berada di tengah sehingga dikelilingi oleh bangunan.
Namun, arsitek yang mendesain hotel The Dharmawangsa Jakarta tersebut tidak menerapkan hal itu di rumah tersebut dengan pertimbangan space.
”Kalau kita bikin U atau innercourt di tengah, bangunan jadi sempit. Jadi, saya ambil spirit-nya saja seakan-akan taman di belakang jadi innercourt-nya,” terang dia.
Konsep Mediterania juga terasa kental lewat lengkungan-lengkungan pada pintu dan jendela. Di sisi lain, Jasin memodifikasi beberapa elemen agar sesuai dengan pemilik rumah yang masih muda.
Misalnya, pintu dan jendela yang tidak memiliki profil terlalu kuat. Serta, tidak ada tiang-tiang khas Mediterania sehingga terkesan lebih ringan.
Kendati begitu, Jasin masih menjunjung tinggi konsep timeless pada rumah tersebut. Rumah tersebut tidak akan ketinggalan zaman setidaknya tiga puluh tahun ke depan.
Kategori :